Amerika Serikat dan Malaysia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama strategis di bidang nuklir sipil, menurut pernyataan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan menghadiri upacara penandatanganan pada hari Kamis di Kuala Lumpur, di mana mereka meresmikan perjanjian tersebut.
Hasan menyambut kedatangan Rubio dalam kunjungan pertamanya ke kawasan tersebut sejak menjabat dan mengumumkan bahwa Malaysia siap memulai negosiasi mengenai perjanjian 123 dengan AS, menurut transkrip dari Departemen Luar Negeri AS.
Perjanjian 123 mencakup kerja sama nuklir damai antara AS dan negara lain.
Kerja sama nuklir yang damai
"Hari ini menandai tonggak penting dalam penandatanganan nota kesepahaman kami tentang kerja sama strategis di bidang nuklir sipil. MoU ini merupakan langkah penting dalam perjalanan bersama kami untuk lebih memperkuat kemitraan komprehensif Malaysia-Amerika Serikat," kata Hasan.
Ia menambahkan bahwa perjanjian ini akan membantu memastikan keamanan energi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membangun kapasitas Malaysia untuk memanfaatkan energi nuklir secara aman, terjamin, dan bertanggung jawab.
Rubio menyebut penandatanganan ini sebagai contoh penting dari kerja sama nuklir damai.
"Saya pikir, pertama dan terutama, ini adalah sinyal kepada dunia tentang bagaimana kerja sama nuklir sipil adalah sesuatu yang tersedia dan dapat dilakukan," katanya.
"Ada banyak negara di dunia, beberapa di antaranya menjadi sorotan akhir-akhir ini, yang telah menyatakan minat pada program nuklir sipil, dan ini adalah contoh bagaimana hal itu dapat dilakukan. Kami sangat bersyukur dapat melakukannya dengan mitra yang begitu dekat," tambah Rubio.
Dia juga menyambut pengumuman Hasan bahwa Malaysia siap memulai pembicaraan mengenai perjanjian 123.
Rubio tiba pada hari Kamis di Kuala Lumpur untuk menghadiri pertemuan para menteri luar negeri ASEAN.