DUNIA
1 menit membaca
China akan menandatangani perjanjian tentang zona bebas senjata nuklir Asia Tenggara: Menteri Luar Negeri Malaysia
Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara telah berlaku sejak tahun 1997, membatasi penggunaan tenaga nuklir oleh anggotanya hanya untuk tujuan damai, seperti pembangkit listrik.
China akan menandatangani perjanjian tentang zona bebas senjata nuklir Asia Tenggara: Menteri Luar Negeri Malaysia
“China telah berkomitmen untuk memastikan bahwa akan menandatangani perjanjian tanpa syarat,” kata Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan. / Reuters
10 Juli 2025

China akan menandatangani perjanjian Asia Tenggara yang melarang senjata nuklir di kawasan tersebut begitu semua dokumen siap, kata Menteri Luar Negeri Malaysia pada 10 Juli.

Tujuan ASEAN adalah agar negara-negara nuklir dunia, termasuk China, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan Prancis, menandatangani perjanjian dan berkomitmen untuk tidak menggunakan atau memindahkan senjata nuklir di kawasan tersebut, termasuk zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen negara-negara anggota.

“China telah berkomitmen untuk memastikan bahwa mereka akan menandatangani perjanjian tersebut tanpa syarat,” kata Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan kepada wartawan di sela-sela pertemuan dengan menteri luar negeri negara-negara ASEAN dan negara-negara mitra.

Kementerian Luar Negeri China belum menanggapi permintaan komentar atas pernyataannya.

Pekan lalu, Beijing menyatakan dukungan kuatnya terhadap perjanjian tersebut dan bersedia memimpin penandatanganan.

Pada 3 Juli, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing secara tegas mendukung pembentukan zona bebas senjata nuklir di Asia Tenggara dan telah menyatakan kesediaannya untuk memimpin penandatanganan perjanjian tersebut.

“Kami siap untuk tetap berkomunikasi dengan negara-negara ASEAN mengenai hal ini,” kata Mao Ning dalam konferensi pers rutin.

Selain China, Rusia juga telah setuju untuk menandatangani perjanjian tersebut, sementara Amerika Serikat terus meninjau perjanjian tersebut, seperti dilaporkan oleh media negara Malaysia pada 2 Juli.

SUMBER:Reuters
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us