Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan status ‘waspada’ bagi lima provinsi di wilayah timur Indonesia, menyusul gempa berkekuatan 8.8 magnitudo yang mengguncang lepas pantai timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7).
Provinsi yang terdampak peringatan tersebut adalah Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Gorontalo. BMKG mencatat adanya potensi kenaikan muka air laut di beberapa wilayah pesisir, meskipun belum dipastikan akan terjadi tsunami signifikan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam pernyataan resminya pagi ini menyatakan terdapat kemungkinan tsunami setinggi 50 sentimeter, menghimbau agar warga di wilayah pesisir menjauhi pantai dan aktivitas di sekitar laut dan teluk terutama untuk para nelayan.
Gelombang tsunami setinggi 50 sentimeter bisa mengalami amplifikasi saat memasuki wilayah teluk, sehingga ketinggiannya dapat meningkat secara signifikan. Hal ini terbukti pada peristiwa di Teluk Youtefa, Papua, ketika gelombang tsunami Tohoku dari Jepang yang diperkirakan hanya setinggi 50 sentimeter berubah menjadi 3,8 meter saat mencapai kawasan teluk.
“Masyarakat diminta untuk hanya mengikuti perkembangan informasi terkait potensi bencana tsunami dari instansi yang berwenang seperti BNPB, BMKG, Basarnas, BPBD, TNI dan Polri.” menurut pernyataan tersebut yang juga meminta warga untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan pemerintah setempat.
BMKG menegaskan bahwa sistem pemantauan terus berjalan dan akan memberikan pembaruan jika ada perubahan kondisi. Hingga saat ini, belum dilaporkan adanya kerusakan atau korban di Indonesia akibat gempa tersebut.