DUNIA
3 menit membaca
Ibadah haji massal dimulai, Arab Saudi tingkatkan protokol keselamatan
Sekitar 1,4 juta jemaah telah tiba di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji — salah satu dari lima rukun Islam — seiring otoritas memperketat pengendalian massa guna mencegah terulangnya gelombang panas mematikan seperti tahun lalu.
Ibadah haji massal dimulai, Arab Saudi tingkatkan protokol keselamatan
Rabu, jemaah haji lakukan tawaf: mengelilingi Ka'bah tujuh kali, arah kiblat umat Muslim saat salat. / Reuters
5 Juni 2025

Lebih dari satu juta jemaah telah memulai ritual terpenting dalam Islam saat ibadah haji dimulai, dengan otoritas Saudi menerapkan berbagai langkah komprehensif demi memastikan keselamatan dan kesejahteraan seluruh peserta.

Dengan suhu yang diperkirakan akan melampaui 40 derajat Celsius, para jemaah yang mengenakan pakaian ihram tampak perlahan mengelilingi Ka'bah, situs paling suci dalam Islam yang terletak di pusat Masjidil Haram, Mekkah.

Menurut laporan media pemerintah, sebagian jemaah juga mulai berdatangan ke kota tenda Mina, di pinggiran Mekkah, tempat mereka akan menginap semalam sebelum puncak ibadah haji pada Kamis — yaitu wukuf di Padang Arafah, tempat Nabi Muhammad diyakini menyampaikan khutbah terakhirnya.

Sekitar 1,4 juta jemaah dari berbagai negara telah tiba di Arab Saudi sebelum pelaksanaan haji. Ibadah ini merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan setidaknya sekali seumur hidup bagi Muslim yang mampu.

Pihak berwenang telah meningkatkan berbagai langkah perlindungan terhadap panas ekstrem, termasuk penyediaan lebih banyak area teduh, guna mencegah tragedi serupa tahun lalu, ketika 1.301 jemaah meninggal dunia akibat suhu mencapai 51,8°C.

Pada Rabu, para jemaah dijadwalkan melaksanakan tawaf — yaitu berjalan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, yang menjadi arah kiblat umat Islam dalam salat sehari-hari.

Sebelum memasuki Mekkah, jemaah diwajibkan dalam keadaan suci yang disebut ihram, yang mengatur tata cara berpakaian dan perilaku tertentu.

Kaum pria mengenakan dua lembar kain putih tanpa jahitan, simbol kesetaraan dan persatuan umat Islam, tanpa memandang status sosial atau kebangsaan.

Sejak Selasa sore, bus-bus pengangkut jemaah mulai tiba di Mina. Para jemaah disambut dengan hangat oleh petugas yang menyuguhkan kopi dan kurma.

"Aku sangat bahagia, ini perasaan yang luar biasa," ujar Reem al-Shogre, seorang warga Saudi berusia 35 tahun yang menjalani ibadah haji untuk pertama kalinya.

Kecerdasan buatan

Setelah gelombang panas yang mematikan tahun lalu, pemerintah Arab Saudi mengerahkan lebih dari 40 instansi pemerintah dan 250.000 petugas untuk meningkatkan perlindungan bagi jemaah.

Area yang teduh ditambah seluas 50.000 meter persegi, ribuan tenaga medis tambahan disiagakan, dan lebih dari 400 unit pendingin udara akan dipasang, kata Menteri Haji Tawfiq al-Rabiah kepada AFP pekan lalu.

Teknologi kecerdasan buatan juga akan digunakan untuk memproses data dalam jumlah besar, termasuk rekaman video dari armada drone baru, guna mempermudah pengelolaan kerumunan.

Pemerintah menyebut sebagian besar korban jiwa tahun lalu adalah jemaah tidak terdaftar yang tidak mendapat akses ke tenda ber-AC atau transportasi yang memadai.

Tahun ini, pengawasan terhadap jemaah tanpa izin diperketat melalui razia rutin, pengawasan drone, serta pengiriman pesan teks secara masif.

Kuota haji dialokasikan berdasarkan sistem negara dan dibagikan kepada warga melalui undian.

Namun, bagi banyak orang yang berhasil memperoleh izin sekalipun, biaya tinggi mendorong sebagian untuk tetap mencoba menunaikan haji tanpa izin, meskipun risiko penangkapan dan deportasi mengintai.

Kerumunan besar selama ibadah haji memang pernah menimbulkan bencana di masa lalu, termasuk pada tahun 2015 ketika insiden desak-desakan saat ritual lempar jumrah di Mina menyebabkan hingga 2.300 orang tewas — menjadi tragedi haji paling mematikan sepanjang sejarah.

TerkaitTRT Global - Melihat kembali sejarah kenabian di balik ibadah Haji dan bagaimana pelaksanaannya
SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us