Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyerukan negara-negara anggota BRICS untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi krisis perubahan iklim dengan mempercepat transisi dari energi fosil ke energi bersih. Pernyataan ini disampaikan dalam sesi KTT BRICS yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, yang membahas isu lingkungan, COP30, serta kesehatan global.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa peralihan ke energi ramah lingkungan bukan hanya kebutuhan nasional, tetapi juga tanggung jawab kolektif negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS. “Indonesia merasakan langsung dampak perubahan iklim dan kami berkomitmen kuat untuk terus berkontribusi melalui pemanfaatan energi bersih dan berkelanjutan,” tegasnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, menambahkan bahwa keterlibatan aktif Indonesia dalam forum BRICS semakin penting mengingat posisi strategis negara sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara. “Kami melihat BRICS sebagai platform utama untuk memperkuat kerja sama global dalam mitigasi iklim dan pembangunan berkelanjutan,” kata Nasir.
Memperkuat tata Kelola inklusif dan berkelanjutan
KTT BRICS 2025 mengangkat tema “Memperkuat Kerjasama Negara-Negara Selatan untuk Tata Kelola yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan.” Pertemuan kali ini juga menandai momentum penting karena Indonesia secara resmi diundang untuk bergabung sebagai anggota penuh BRICS, memperluas blok yang saat ini terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Pengumuman ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat pengaruh negara-negara berkembang di panggung global.
Selain fokus pada perubahan iklim, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya kerja sama dalam bidang kesehatan global, dengan memberikan dukungan penuh terhadap peran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menghadapi tantangan kesehatan yang bersifat lintas negara.
Indonesia turut menyatakan dukungan penuh terhadap Deklarasi Rio BRICS, yang menegaskan pentingnya kolaborasi dan solidaritas global menjelang konferensi COP30 yang akan diselenggarakan di Belem, Brasil, pada November mendatang. Deklarasi ini menekankan perlunya tindakan konkret dari negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat adopsi teknologi hijau.
Dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota BRICS, blok ini diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi dan politik global yang mampu menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim dan kesehatan masyarakat secara kolektif.