KONFLIK ISRAEL-IRAN
3 menit membaca
'Agresi brutal': Reaksi dunia terhadap serangan AS ke Iran
Amerika Serikat telah lancarkan serangan terhadap tiga situs nuklir di Iran pada hari Minggu, bergabung dengan kampanye pemboman Israel setelah hari-hari spekulasi tentang keterlibatan AS dalam konflik tersebut.
'Agresi brutal': Reaksi dunia terhadap serangan AS ke Iran
Citra satelit dari Maxar Tech ini menunjukkan fasilitas pengayaan uranium Fordo di Iran sebelum serangan AS, 20 Juni 2025. (Maxar Technologies via AP) / AP
23 Juni 2025

Presiden Donald Trump menyatakan bahwa fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah "dihancurkan sepenuhnya". Ia menambahkan, "Iran, yang sering disebut sebagai pengganggu di Timur Tengah, kini harus berdamai."

Berikut adalah rangkuman reaksi dari berbagai pihak:

Iran

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengecam serangan AS sebagai "tindakan yang keterlaluan" dan menyatakan bahwa negaranya memiliki hak untuk mempertahankan kedaulatannya. "Peristiwa pagi ini sangat keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang abadi," tulisnya di media sosial, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan "melanggar hukum dan kriminal".

Araghchi juga menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Israel telah melewati "garis merah yang sangat besar" dengan serangan tersebut, dan ia akan menuju Moskow pada Minggu untuk berbicara dengan Presiden Vladimir Putin.

Israel

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan ucapan apresiasi kepada Trump, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut akan "membantu membawa Timur Tengah dan dunia menuju masa depan yang lebih makmur dan damai."

"Keputusan berani Anda untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan kekuatan besar Amerika Serikat akan mengubah sejarah," kata Netanyahu dalam sebuah pesan video, seraya menambahkan bahwa serangan tersebut menunjukkan bahwa "Amerika benar-benar tak tertandingi."

Uni Eropa

Diplomat tertinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, menyerukan de-eskalasi dan kembali ke meja perundingan. "Saya mendesak semua pihak untuk mundur, kembali ke meja perundingan, dan mencegah eskalasi lebih lanjut," tulis Kallas di X, seraya menambahkan bahwa Iran tidak boleh diizinkan mengembangkan senjata nuklir.

Rusia

Rusia "sangat mengecam" pemboman tersebut, menyebutnya sebagai tindakan "tidak bertanggung jawab" dan "pelanggaran berat terhadap hukum internasional." Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan bahwa "eskalasi yang lebih berbahaya telah dimulai, yang dapat merusak keamanan regional dan global."

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyebut serangan tersebut sebagai "eskalasi berbahaya di wilayah yang sudah berada di ambang batas." Ia menegaskan bahwa "tidak ada solusi militer. Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi. Harapan satu-satunya adalah perdamaian."

Inggris

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyerukan Iran untuk "kembali ke meja perundingan dan mencapai solusi diplomatik untuk mengakhiri krisis ini." Ia juga menambahkan bahwa "Iran tidak boleh diizinkan mengembangkan senjata nuklir."

Prancis

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengadakan pertemuan dewan pertahanan negara pada Minggu, setelah berbicara dengan para pemimpin Arab Saudi dan Oman. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menyerukan "semua pihak untuk menahan diri guna menghindari eskalasi yang dapat memperluas konflik."

China

Kementerian Luar Negeri China "sangat mengecam" serangan AS, memperingatkan bahwa tindakan tersebut "meningkatkan ketegangan di Timur Tengah." China juga menyerukan semua pihak, terutama Israel, untuk segera menghentikan serangan.

Paus Leo XIV

Paus Leo XIV menyatakan setelah serangan bahwa "kemanusiaan menyerukan perdamaian" dan menyerukan diakhirinya semua perang. "Setiap anggota komunitas internasional memiliki tanggung jawab moral untuk mengakhiri tragedi perang sebelum menjadi jurang yang tak dapat diperbaiki," katanya dalam doa Angelus mingguan di Vatikan.

Arab Saudi

Arab Saudi menyatakan "keprihatinan besar" setelah serangan terhadap tetangganya, " Saudara Republik Islam Iran". Kementerian Luar Negeri Saudi menekankan pentingnya "menggunakan segala upaya untuk menahan diri, mengurangi ketegangan, dan menghindari eskalasi lebih lanjut."

Pakistan

Pakistan, satu-satunya negara Muslim bersenjata nuklir dan sekutu lama Washington, menyatakan bahwa serangan AS "melanggar semua norma hukum internasional." Kementerian Luar Negeri Pakistan menambahkan bahwa Iran memiliki "hak untuk membela diri berdasarkan Piagam PBB."

Hamas

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengecam "agresi terang-terangan AS terhadap wilayah dan kedaulatan Republik Islam Iran." Hamas menyebut serangan tersebut sebagai "eskalasi berbahaya" dan "pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional."

Houthi Yaman

Kelompok Houthi di Yaman, yang didukung oleh Iran, mengecam serangan AS dan menyatakan solidaritas dengan rakyat Iran. "Agresi sembrono pemerintahan Trump... adalah deklarasi perang secara terbuka terhadap saudara kita rakyat Iran. Kami menyatakan dukungan penuh untuk rakyat Iran," kata mereka.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us