ASIA
3 menit membaca
Malaysia fasilitasi pembicaraan gencatan senjata Kamboja-Thailand di tengah konflik perbatasan
Pasukan dari kedua pihak melaporkan pertempuran yang masih berlangsung di sepanjang wilayah perbatasan.
Malaysia fasilitasi pembicaraan gencatan senjata Kamboja-Thailand di tengah konflik perbatasan
Penembakan di perbatasan Thailand-Kamboja terus berlanjut meskipun Trump menyerukan gencatan senjata. / Reuters
28 Juli 2025

Pemimpin Thailand dan Kamboja bertemu di Malaysia dalam upaya mendesak untuk menyelesaikan bentrokan berdarah di perbatasan yang memasuki hari kelima, meski tekanan internasional untuk perdamaian terus meningkat.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dijadwalkan menggelar pembicaraan pada Senin di kediaman resmi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang menjadi tuan rumah negosiasi sebagai ketua blok regional, Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

Bentrok pecah pada Kamis lalu setelah ledakan ranjau darat di perbatasan yang melukai lima tentara Thailand.

Kedua pihak saling menyalahkan atas pemicu bentrokan yang telah menewaskan sedikitnya 35 orang dan menyebabkan lebih dari 260.000 orang mengungsi di kedua sisi perbatasan. Kedua negara bahkan menarik duta besarnya, dan Thailand menutup semua pos lintas batas dengan Kamboja, kecuali bagi pekerja migran Kamboja yang kembali ke kampung halaman.

Pasukan dari kedua belah pihak melaporkan pertempuran masih terjadi pada Senin di sepanjang wilayah perbatasan. Suara tembakan terdengar saat fajar menyingsing di Samrong, provinsi Oddar Meanchey, Kamboja, lapor wartawan Associated Press.

Anwar mengatakan pada Minggu malam bahwa kedua pihak akan menyampaikan syarat mereka untuk perdamaian, namun “yang penting adalah gencatan senjata segera.”

“Saya berharap hal ini dapat berhasil,” kata Anwar yang dikutip oleh kantor berita nasional Malaysia, Bernama. “Meskipun situasinya tidak seburuk di banyak negara lain, kita harus menghentikan kekerasan ini.”

Pertemuan ini berlangsung setelah tekanan langsung dari Presiden AS Donald Trump, yang memperingatkan bahwa Amerika Serikat mungkin tidak melanjutkan kesepakatan dagang dengan kedua negara jika permusuhan terus berlanjut.

TerkaitTRT Global - Penjelasan: Apa yang menyebabkan ketegangan perbatasan antara Thailand dan Kamboja?

Sebelum berangkat ke Kuala Lumpur, Phumtham mengatakan kepada wartawan di Bangkok bahwa perwakilan dari AS dan China juga akan hadir sebagai pengamat. Ia menyebut fokus utama adalah gencatan senjata segera, namun menyoroti bahwa kepercayaan menjadi masalah karena Kamboja belum menghentikan serangannya.

“Kami sudah menyatakan bahwa kami tidak percaya pada Kamboja. Semua tindakan mereka menunjukkan ketidaksungguhan dalam menyelesaikan masalah ini. Jadi mereka harus menunjukkan secara rinci bagaimana mereka akan membuktikan kesungguhan itu,” ujarnya.

Kekerasan ini menjadi kasus langka konfrontasi militer terbuka antara negara anggota ASEAN, sebuah blok regional beranggotakan 10 negara yang selama ini menjunjung tinggi prinsip non-agresi, dialog damai, dan kerja sama ekonomi.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin, menteri luar negeri ASEAN menyatakan keprihatinan atas meningkatnya korban jiwa, kerusakan fasilitas umum, dan pengungsian besar-besaran di sepanjang wilayah perbatasan yang disengketakan.

Mereka mendesak kedua negara untuk menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi dan menyatakan dukungan atas upaya mencari titik tengah dalam pembicaraan hari Senin.

Konflik ini juga menarik perhatian Paus Leo XIV.

Di Vatikan pada Minggu, sang pontifeks mengatakan ia mendoakan semua yang terdampak perang di dunia, termasuk “mereka yang terkena dampak bentrokan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja, terutama anak-anak dan keluarga yang mengungsi.”

Perbatasan sepanjang 800 kilometer (500 mil) antara Thailand dan Kamboja telah dipersengketakan selama beberapa dekade, namun konfrontasi sebelumnya bersifat terbatas dan singkat.

Ketegangan terbaru pecah pada Mei ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan yang memicu keretakan diplomatik dan mengguncang politik domestik Thailand.

SUMBER:AP
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us