Gunung Lewotobi Laki-laki di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi pada Jumat malam (1/8) dan Sabtu dini hari (2/8). Dalam dua letusan beruntun, gunung ini memuntahkan kolom abu dan material vulkanik setinggi 10 hingga 18 kilometer ke atmosfer, disertai kilat vulkanik dan lontaran lava pijar. Belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan signifikan.
Letusan Jumat malam terjadi pukul 20.48 WITA, dengan tinggi kolom mencapai 10.000 meter di atas puncak gunung, menurut Badan Geologi Indonesia. “Letusan ini dipicu oleh akumulasi gas selama beberapa pekan terakhir,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dikutip AFP, Jumat.
Ancaman lahar hujan dan radius bahaya
Badan Geologi memperingatkan potensi banjir lahar hujan jika terjadi curah hujan tinggi, terutama bagi warga yang tinggal di dekat aliran sungai berhulu dari gunung. Warga dan wisatawan juga diimbau menjauhi area dalam radius enam kilometer dari kawah.
“Material vulkanik seperti kerikil panas sebesar ibu jari terlontar sejauh delapan kilometer dari kawah dan menyelimuti desa-desa di sekitarnya,” tulis lembaga tersebut dalam laporan yang dikutip Associated Press (AP), Sabtu.
Foto-foto yang dibagikan menunjukkan kilat vulkanik di sekitar puncak kolom abu yang menjulang ke langit malam. Sementara itu, drone mencatat aktivitas magma yang mendalam, dengan tremor yang terekam oleh seismograf.
Erupsi besar kembali terjadi setelah insiden penerbangan di Bali
Letusan kali ini terjadi hanya beberapa minggu setelah letusan serupa dari gunung yang sama membatalkan 24 penerbangan di Bandara Internasional Bali. Namun, hingga Jumat malam belum ada laporan gangguan penerbangan akibat letusan terbaru.
Sabtu dini hari (3/8), gunung kembali meletus lebih dahsyat, menyemburkan kolom abu hingga 18 kilometer ke udara dan menimbulkan awan panas sejauh lima kilometer di lerengnya. Ini disebut sebagai salah satu erupsi terbesar di Indonesia sejak letusan Gunung Merapi pada 2010 yang menewaskan lebih dari 350 orang.
Lewotobi Laki-laki, dengan ketinggian 1.584 meter, merupakan bagian dari kompleks dua puncak kembar. Gunung ini berdampingan dengan Lewotobi Perempuan yang lebih tinggi namun relatif lebih tenang.
Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 120 gunung api aktif, berada di wilayah Cincin Api Pasifik yang dikenal sangat rawan gempa dan letusan gunung berapi.
