Ratusan demonstran berkumpul di pusat Ibu Kota Jakarta pada Minggu (27/7) untuk menyuarakan solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza yang tengah menghadapi krisis kelaparan. Aksi damai ini berpusat di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, simbol tekanan terhadap kebijakan internasional terkait konflik di Timur Tengah.
Para peserta aksi membawa bendera Palestina, poster bertuliskan tuntutan pembebasan, serta gambar anak-anak Gaza yang kekurangan gizi. Mereka juga menabuh panci dan wajan sebagai bentuk simbolik perlawanan terhadap kelaparan yang meluas akibat blokade di wilayah tersebut.
“Saya mengimbau umat Islam, khususnya di Indonesia, untuk memberi perhatian lebih. Kepada pemerintahan Presiden Prabowo, kami minta agar segera mengirim pasukan perdamaian dan mendorong PBB agar membuka akses bantuan ke Gaza,” ujar salah satu peserta aksi, Buya Husain, seperti dikutip Reuters.
Desakan bantuan dan aksi nyata
Peserta lainnya, Muhammad Ferdiansyah, menyatakan bahwa aksi serupa akan terus dilakukan sebagai bentuk dukungan hingga Palestina meraih kemerdekaan dan Masjid al-Aqsa terbebaskan.
Sementara itu, Rendro Suluh menekankan bahwa solidaritas harus diwujudkan dalam aksi nyata. “Semangat solidaritas harus diiringi dengan tindakan konkret, seperti berdonasi. Itu yang paling memungkinkan dilakukan masyarakat saat ini,” katanya kepada Reuters.

Tekanan global picu respons Israel dan Mesir
Seiring meningkatnya tekanan internasional, militer Israel pada hari yang sama mengumumkan jeda harian operasi militer di sebagian wilayah Gaza dan pembukaan koridor bantuan baru. Langkah ini diambil setelah laporan krisis kelaparan di Gaza semakin meluas.
Dari pihak Mesir, media milik negara Al Qahera News menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan mulai dikirim dari wilayah Mesir ke Gaza. Sebelumnya, Israel juga memulai pengiriman bantuan melalui udara dalam upaya mengurangi kondisi krisis di Palestina yang terkepung tersebut.
Aksi damai di Jakarta ini menegaskan bahwa suara solidaritas bagi Palestina terus menggema, dan tekanan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam krisis kemanusiaan ini akan terus berlanjut dari berbagai penjuru dunia.
