Saham-saham Asia menguat pada hari Kamis, memperpanjang kenaikan minggu ini karena investor bertaruh bahwa lebih banyak negara akan segera mengikuti jejak Jepang dalam mencapai kesepakatan perdagangan dengan Washington.
Spekulasi semakin meningkat bahwa Uni Eropa mungkin akan menjadi negara berikutnya yang akan menandatangani kesepakatan dengan AS.
Pasar telah menguat dalam beberapa pekan terakhir di tengah ekspektasi bahwa pemerintah sedang berlomba-lomba untuk mencapai kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump sebelum batas waktu tarifnya pada 1 Agustus.
Sentimen membaik setelah Jepang mengumumkan kesepakatan penting untuk memangkas tarif yang luas — termasuk untuk otomotif — dari 25 menjadi 15 persen, sebuah langkah yang dipandang sebagai terobosan yang dapat membuka pintu bagi kesepakatan serupa.

Kesepakatan EU akan dorong peningkatan
Perundingan di Brussels kini dilaporkan semakin intensif, dengan sejumlah sumber internal mengatakan bahwa Uni Eropa dapat mengamankan konsesi yang mendekati kesepakatan Jepang, menurunkan tarif yang diusulkan dari 30% menjadi 15%.
Menurut Financial Times, kedua belah pihak sedang mempertimbangkan untuk menghapus bea masuk atas barang-barang tertentu seperti pesawat terbang, minuman beralkohol, dan peralatan medis. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi kemajuan tersebut, dan menyatakan bahwa diskusi lebih lanjut dijadwalkan antara para negosiator utama pada Kamis malam.
Para analis mengatakan kesepakatan dengan mitra dagang terbesar Amerika akan memberikan dorongan signifikan bagi ekuitas global. Namun, mereka memperingatkan bahwa jika perundingan gagal dan tarif 30% Trump mulai berlaku pada 1 Agustus, pasar dapat menghadapi penurunan yang tajam.
Sementara itu, Prancis telah menegaskan tentang penggunaan "instrumen anti-paksaan" Uni Eropa, sebuah instrumen yang memungkinkan blok tersebut untuk memberlakukan pembatasan perdagangan jika diperlukan. Neil Wilson dari Saxo Markets memperingatkan bahwa langkah semacam itu dapat "secara efektif mematikan perdagangan antara kedua pihak," meskipun untuk saat ini ekspektasi cenderung mengarah pada kesepakatan.

Penguatan di tengah gejolak politik
Setelah penutupan S&P 500 dan Nasdaq yang memecahkan rekor, bursa-bursa Asia mempertahankan momentumnya. Nikkei Tokyo melonjak 1,6 persen setelah melonjak 3 persen pada hari sebelumnya, sementara Hong Kong melanjutkan tahun yang kuat dengan kenaikan lebih lanjut. Shanghai, Seoul, Singapura, Wellington, Taipei, dan Jakarta semuanya menguat, sementara pasar Eropa di London, Paris, dan Frankfurt dibuka di wilayah positif. Penurunan terjadi di Sydney, Mumbai, dan Bangkok.
Di Jepang, gejolak politik masih berlanjut setelah Perdana Menteri Shigeru Ishiba menepis rumor pengunduran dirinya meskipun tekanan semakin meningkat menyusul hasil pemilu yang buruk. Meskipun demikian, yen menguat, sempat menyentuh level 145,86 terhadap dolar karena para pedagang mengalihkan fokus ke rapat Bank of Japan minggu depan untuk mendapatkan petunjuk mengenai kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Yen sempat berada di kisaran 147,90 sebelum kesepakatan perdagangan, dan para analis berpendapat bahwa kesepakatan tersebut mungkin memberi ruang bagi para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga paling cepat Oktober.
Data penting sekitar pukul 07.15 GMT:
Tokyo (Nikkei 225): +1,6% pada 41.826,34 (penutupan)
Hong Kong (Hang Seng): +0,6% pada 25.687,48
Shanghai (Komposit): +0,7% pada 3.605,73 (penutupan)
London (FTSE 100): +0,4% pada 9.094,39
Dolar/Yen: 146,23 (dari 146,47)
Euro/Dolar: $1,1760 (dari $1,1777)
Pound/Dolar: $1,3562 (dari $1,3579)
Euro/Pound: 86,71 pence (dari 86,68)
Minyak Mentah WTI: +1,1% pada $65,99/barel
Minyak Mentah Brent: naik 1,0% ke $69,18/barel
New York (Dow): naik 1,1% ke 45.010,29 (penutupan)