Dari prototipe ke broker kekuatan: Bagaimana jet tempur Turkiye, KAAN, meraih kepercayaan global
TÜRKİYE
5 menit membaca
Dari prototipe ke broker kekuatan: Bagaimana jet tempur Turkiye, KAAN, meraih kepercayaan globalKesepakatan terbaru dengan Indonesia untuk ekspor 48 jet temput KAAN dan kesepakatan pertahanan lainnya memperkuat posisi Turkiye sebagai kekuatan yang dapat diandalkan dalam teknologi kedirgantaraan generasi mendatang.
Jet tempur KAAN. / AA

Jet tempur generasi kelima Turkiye, KAAN, telah mendapatkan pengakuan besar atas ambisi teknologi dan kredibilitas strategis negara tersebut melalui kesepakatan ekspor bersejarah.

Presiden Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengumumkan bahwa 48 jet KAAN akan dijual ke Indonesia, menandai tidak hanya sebuah kesepakatan bersejarah tetapi juga titik balik dalam perjalanan industri pertahanan Turkiye.

Kesepakatan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan internasional terhadap kemampuan Turkiye untuk menghadirkan teknologi canggih yang siap tempur.

“Dalam kerangka perjanjian dengan negara sahabat dan saudara kami, Indonesia, 48 jet KAAN akan diproduksi di Turkiye dan diekspor,” ujar Presiden Erdogan melalui akun media sosial resminya.

“Kami juga akan memanfaatkan kemampuan industri lokal Indonesia selama proses produksi.”

Kesepakatan ini, yang terjadi setelah serangkaian kunjungan diplomatik tingkat tinggi antara kedua negara, menandai perubahan besar dalam cara produk pertahanan Turkiye dipandang: bukan hanya sebagai alternatif yang terjangkau, tetapi juga sebagai aset canggih yang dapat diandalkan.

“Kesepakatan ini menunjukkan kekuatan industri pertahanan domestik kami,” kata Presiden Erdogan.

“Saya mengucapkan selamat kepada semua institusi yang terlibat, terutama Badan Industri Pertahanan dan TAI, atas peran mereka dalam mengamankan kesepakatan bersejarah ini. Saya berharap kemitraan ini membawa kemakmuran bagi kedua negara, dan saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Presiden Subianto (dari Indonesia) atas kepemimpinan dan visinya.”

Jet tempur yang diminati dunia

KAAN merupakan puncak dari rekayasa kedirgantaraan Turkiye sebagai pesawat tempur multirole generasi kelima.

Pesawat ini menonjol sebagai platform generasi berikutnya dengan kemampuan manuver canggih, tanda radar rendah, dan avionik berbasis kecerdasan buatan.

Dirancang untuk kinerja superior dalam operasi udara-ke-udara dan udara-ke-darat, KAAN mencerminkan upaya strategis TUrkiye untuk mencapai kemandirian dalam teknologi pertahanan.

Di balik kesuksesan KAAN adalah Turkish Aerospace Industries (TAI/TUSAS). CEO perusahaan, Mehmet Demiroglu, menjelaskan bagaimana pengembangan terstruktur dan peta jalan kinerja pesawat ini telah mendorong permintaan yang terus meningkat.

“Proyek KAAN berjalan sesuai rencana,” kata Demiroglu kepada TRT World.

“Prototipe kedua kami diharapkan terbang pada akhir 2025 atau awal 2026, diikuti oleh prototipe ketiga tak lama setelahnya. Target kami adalah memiliki setidaknya dua — idealnya tiga — jet KAAN yang terbang secara bersamaan pada 2025.”

Pengiriman skala penuh ke Angkatan Udara Turkiye, menurut manajer umum, dijadwalkan dimulai pada akhir 2028 atau awal 2029.

TUSAS berharap dapat memproduksi 500 unit pada 2034, sebuah target yang mencerminkan permintaan internasional dan kepercayaan institusional terhadap masa depan platform ini.

“KAAN adalah permata mahkota dari transformasi nasional dalam rekayasa kedirgantaraan,” kata Demiroglu.

Berbicara tentang peta jalan perusahaannya, ia mengatakan TUSAS memasuki pasar baru dengan tujuan meningkatkan pendapatan dari sekitar $3 miliar tahun lalu menjadi $4,3 miliar pada 2025.

Perusahaan, yang kini memiliki hampir 16.000 karyawan, beroperasi di Amerika Serikat, Eropa, dan seluruh Asia.

“Kami bekerja sama erat dengan pemimpin kedirgantaraan global seperti Boeing, Airbus, dan Spirit Aerosystems, didukung oleh lebih dari 400 sistem manufaktur canggih,” tambah Demiroglu.

Membangun kepercayaan: mesin TF35000

Agar pesawat tempur generasi kelima mendapatkan kepercayaan global, daya dorong harus sesuai dengan ambisi. Di situlah mesin TF35000 TEI berperan.

Mahmut Aksit, CEO TUSAS Engine Industries (TEI), dalam wawancara eksklusif dengan TRT World berbagi detail tentang signifikansi mesin: “KAAN dikembangkan tidak hanya sebagai rangka pesawat tetapi sebagai sistem yang sepenuhnya asli. Bersama dengan mitra kami TRMOTOR, kami mengembangkan inti pesawat — mesin TF35000 — sepenuhnya dengan kemampuan dalam negeri.”

Desain mesin menghasilkan daya dorong 35.000 pon di permukaan laut, efisiensi bahan bakar yang dioptimalkan, dan arsitektur unik yang sesuai untuk kebutuhan tempur generasi kelima.

“TF35000 bukan hanya proyek mesin,” katanya. “Ini adalah pembangunan ekosistem nasional, dari material bersuhu tinggi dan infrastruktur pengujian hingga kapasitas produksi dan keunggulan teknik.”

Mesin TF35000 akan menggerakkan 48 unit KAAN yang ditujukan untuk Indonesia.

“Dengan ini, kami tidak hanya mengekspor jet tempur generasi kelima — kami mengekspor komponen yang paling rumit dan penting, yang dikembangkan dan diproduksi oleh Turkiye. Ini adalah lompatan transformatif menuju kemandirian teknologi yang strategis,” kata Aksit.

KAAN sebagai sinyal strategis

Analis pertahanan Arda Mevlutoglu memberikan wawasan independen tentang apa yang menjadikan KAAN sebagai produk yang kredibel secara global.

“KAAN adalah pesawat tempur generasi kelima yang masih menjalani pengujian. Diharapkan dapat beroperasi penuh pada awal tahun 2030-an. Setelah selesai, KAAN akan menjadi tulang punggung kemampuan serang Angkatan Udara Turkiye,” kata Mevlutoglu kepada TRT World.

“Perjanjian dengan Indonesia merupakan sinyal yang kuat. Memperoleh platform strategis semacam itu membutuhkan komitmen dan kepercayaan jangka panjang, dan kesepakatan ini menyoroti meningkatnya kepercayaan pada sektor kedirgantaraan Turkiye.”

Ia menekankan peran KAAN di luar pertempuran udara, dengan menyebutkan mesin buatan dalam negeri dan avionik canggihnya. Pesawat tempur itu, katanya, akan meningkatkan pertahanan Turkiye di udara.

“Ini adalah pernyataan kemampuan nasional dan kesiapan masa depan.”

Dari prototipe hingga broker kekuatan

Penerbangan perdana KAAN pada Februari 2024 menandai tonggak sejarah simbolis dan teknologi. Namanya, yang diresmikan oleh Presiden Erdogan pada acara Century of the Future tahun 2023, sejak saat itu menjadi identik dengan era pertahanan baru bagi Turkiye.

"Kita menyaksikan lebih dari sekadar kontrak pertahanan," kata Presiden Erdogan. "Kita menyaksikan munculnya kekuatan kedirgantaraan yang berdaulat."

Momentum ini terus berlanjut. Pada Pameran Udara Paris ke-55, Baykar, produsen UAV terkemuka di Turkiye, menandatangani proyek gabungan dengan Leonardo dari Italia untuk bersama-sama mengembangkan sistem nir awak (drone) generasi mendatang. Kemitraan ini merupakan bentuk kepercayaan lain dalam bidang teknik Turkiye.

Dari jet tempur hingga drone, dari jalur perakitan nasional hingga landasan peluncuran global, Turkiye tidak lagi sekadar membangun senjata — Turkiye membangun "kekuatan kedirgantaraan yang berdaulat", seperti yang dikatakan Presiden Erdogan.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us