PERANG GAZA
3 menit membaca
Israel simpan data panggilan besar-besaran di cloud Microsoft Azure untuk targetkan warga Palestina
Investigasi mengungkap bahwa Unit 8200 memanfaatkan kapasitas penyimpanan nyaris tak terbatas dari cloud Microsoft untuk merekam dan menyimpan jutaan panggilan telepon warga Palestina setiap hari di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Israel simpan data panggilan besar-besaran di cloud Microsoft Azure untuk targetkan warga Palestina
Platform penyimpanan berbasis cloud telah memfasilitasi persiapan serangan udara mematikan dan membentuk operasi militer di Gaza dan Tepi Barat. / Public domain
6 jam yang lalu

Badan intelijen militer Israel dilaporkan menggunakan platform cloud Azure milik Microsoft untuk menyimpan dan menganalisis rekaman panggilan telepon warga Palestina dalam skala besar, demikian hasil investigasi bersama yang dilakukan oleh The Guardian, publikasi Palestina-Israel +972 Magazine, dan media berbahasa Ibrani Local Call.

Sistem ini telah beroperasi sejak tahun 2022 dan mampu memproses hingga “sejuta panggilan per jam.” Teknologi ini digunakan untuk mendukung operasi militer Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, menurut laporan investigasi tersebut.

Investigasi juga mengungkap bahwa kerja sama ini dimulai setelah pertemuan pada tahun 2021 antara komandan Unit 8200, Yossi Sariel, dan CEO Microsoft, Satya Nadella.

“Dengan dukungan kapasitas penyimpanan hampir tak terbatas dari Azure, Unit 8200 mulai membangun alat pengawasan massal baru yang sangat kuat: sistem menyeluruh dan invasif yang mengumpulkan dan menyimpan rekaman jutaan panggilan telepon seluler warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat setiap harinya.”

Menurut The Guardian, dokumen Microsoft yang bocor serta wawancara dengan 11 sumber dari internal perusahaan dan intelijen militer Israel menunjukkan bagaimana Azure digunakan oleh Unit 8200 “untuk menyimpan arsip besar komunikasi harian warga Palestina.”

Tiga sumber dari Unit 8200 mengatakan bahwa platform penyimpanan berbasis cloud ini “memungkinkan perencanaan serangan udara mematikan dan membentuk strategi operasi militer di Gaza dan Tepi Barat.”

TerkaitTRT Global - Microsoft akhirnya akui suplai layanan AI ke Israel, tapi bantah terlibat dalam genosida Gaza

Perang modern

Dokumen bocor dan sumber yang memahami sistem ini mengungkap bahwa cloud tersebut telah menyimpan sekitar 11.500 terabyte data komunikasi yang disadap—setara dengan sekitar 200 juta jam percakapan telepon.

Sistem berbasis cloud yang dikembangkan di bawah komando Sariel ini “sering digunakan bersama rangkaian alat rekomendasi target berbasis kecerdasan buatan (AI) yang juga dikembangkan di masanya, dan mulai digunakan dalam kampanye militer yang menghancurkan kehidupan sipil serta menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam,” tambah The Guardian.

Sejak Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 61.100 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dalam serangan brutalnya di Gaza yang terkepung.

Sekitar 11.000 warga Palestina diduga masih terkubur di bawah reruntuhan rumah-rumah yang dihancurkan, menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Namun para ahli berpendapat bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan otoritas Gaza, dengan perkiraan mencapai sekitar 200.000 jiwa.

Sepanjang genosida ini, Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan praktis menggusur seluruh penduduknya.

Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya di wilayah tersebut.

SUMBER:TRT World & Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us