BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
China 'dengan tegas menolak' klaim AS melanggar kesepakatan tarif
Kementerian Perdagangan China menyerukan kepada AS untuk memperbaiki tindakan yang salah dan menegakkan konsensus pembicaraan Jenewa.
China 'dengan tegas menolak' klaim AS melanggar kesepakatan tarif
Pertemuan bilateral antara AS dan China di Jenewa. /Foto: Reuters
2 Juni 2025

China ‘dengan tegas menolak’ klaim Amerika Serikat bahwa negara tersebut telah melanggar kesepakatan untuk menurunkan tarif yang memberatkan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Beijing dan Washington bulan lalu sepakat untuk sementara waktu memangkas tarif tinggi yang diberlakukan satu sama lain selama 90 hari setelah pembicaraan antara pejabat tinggi di Jenewa.

Namun, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada hari Minggu mengatakan bahwa Beijing "memperlambat pelaksanaan kesepakatan" dalam komentarnya kepada "Fox News Sunday".

Beijing membalas pada hari Senin, dengan menyatakan bahwa Washington "telah membuat tuduhan palsu dan secara tidak masuk akal menuduh China melanggar konsensus, yang sangat bertentangan dengan fakta."

"China dengan tegas menolak tuduhan yang tidak masuk akal ini," kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan.

'Bertemu China di tengah jalan'

Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengatakan bahwa China telah "sepenuhnya melanggar" kesepakatan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Namun, Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa pihaknya "tegas dalam melindungi hak dan kepentingannya, serta bersungguh-sungguh dalam melaksanakan konsensus."

Washington "telah secara berturut-turut memperkenalkan sejumlah langkah pembatasan diskriminatif terhadap China," katanya, dengan mengutip kontrol ekspor pada chip kecerdasan buatan dan pencabutan visa pelajar China di Amerika Serikat.

"Kami mendesak AS untuk bertemu China di tengah jalan, segera memperbaiki tindakan yang salah, dan bersama-sama menegakkan konsensus dari pembicaraan perdagangan Jenewa," kata kementerian tersebut.

Jika tidak, "China akan terus dengan tegas mengambil langkah-langkah kuat untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah," tambahnya.

SUMBER:AFP
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us