DUNIA
2 menit membaca
Indonesia mendesak penyelidikan kasus penembakan staf KBRI di Peru
Seorang staf KBRI di Peru, Zetro Leonardo Purba, tewas ditembak orang tak dikenal di Lima. Indonesia menyampaikan belasungkawa dan meminta pemerintah Peru melakukan penyelidikan menyeluruh atas kasus ini.
Indonesia mendesak penyelidikan kasus penembakan staf KBRI di Peru
Kemlu RI memastikan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban. Foto: Joel Alonzo@photo.gec
17 jam yang lalu

Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya salah seorang staf KBRI di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, yang menjadi korban penembakan pada Senin malam waktu setempat.

Insiden itu terjadi di kawasan Lince, ibu kota Lima, hanya beberapa meter dari rumahnya. Menurut laporan Panamericana Television, Zetro yang tengah bersepeda bersama istrinya ditembak tiga kali dari jarak dekat. Ia segera dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak terselamatkan. Sang istri berhasil selamat dari serangan dan kini berada dalam perlindungan polisi.

Zetro menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima. Ia baru bertugas sekitar lima bulan lalu setelah sebelumnya ditempatkan di KJRI Melbourne, Australia.

Tanggapan pemerintah Indonesia

Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan pesan melalui media sosialnya, “Saya sangat berduka atas berpulangnya Sdr. Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai KBRI Lima, Peru. Doa saya pribadi beserta keluarga besar Kementerian Luar Negeri menyertai istri, anak-anak & keluarga besar almarhum,” tulis Menlu RI Sugiono.

Sugiono juga menegaskan dirinya telah menghubungi Menlu Peru Elmer Schialer untuk meminta penyelidikan menyeluruh.

“Saya telah berbicara dengan Menlu Peru Elmer Schialer untuk menyampaikan permintaan RI supaya ada penyelidikan menyeluruh atas wafatnya kolega kami, Zetro Leonardo Purba,” tulisnya dalam unggahan di akun X.

Sugiono menambahkan, pemerintah Indonesia percaya bahwa Peru dapat menjamin keamanan bagi seluruh staf diplomatik KBRI serta Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di negara tersebut.

Polisi dan tim forensik setempat telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Sementara itu, KBRI Lima berkoordinasi erat dengan Kementerian Luar Negeri Peru guna memastikan proses penyelidikan berjalan.

Kemlu RI memastikan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban. 

TerkaitTRT Global - Polisi pastikan tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan
SUMBER:TRT Indonesia & Agensi
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us