Sedikitnya 13 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika hujan monsun kembali mengguyur Pakistan utara pada Minggu, memicu banjir bandang dan tanah longsor. Jumlah korban kini tercatat lebih dari 460 dalam waktu kurang dari dua pekan, demikian dilaporkan otoritas dan media lokal.
Korban terbaru dilaporkan dari berbagai distrik di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) di barat laut, wilayah yang menjadi paling terdampak sepanjang musim monsun ini, kata Otoritas Manajemen Bencana Provinsi (PDMA).
Sedikitnya delapan korban jiwa tercatat di Dera Ismail Khan dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, tiga anak meninggal ketika atap rumah mereka ambruk di distrik terpencil Dir, yang berbatasan dengan Afghanistan, menurut petugas penyelamat.
Di Dera Ismail Khan, sekitar 40 orang luka-luka akibat hujan deras yang disertai angin kencang.
Menurut data terbaru PDMA, sebanyak 406 orang telah tewas di seluruh provinsi KP sejak 15 Agustus; di antaranya 337 orang berasal dari distrik Buner, yang menjadi wilayah paling terdampak hujan deras dan banjir.
Lebih dari 60 orang lainnya juga dilaporkan tewas di provinsi Sindh bagian selatan, Balochistan barat daya, Gilgit-Baltistan utara, serta Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Hujan deras baru juga mengguyur sebagian wilayah Gilgit-Baltistan pada Minggu, memicu tanah longsor dan menutup akses jalan.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pakistan, sekitar 800 orang telah tewas akibat kecelakaan terkait hujan dan banjir di seluruh negeri sejak akhir Juni.
Departemen meteorologi memprakirakan hujan akan kembali turun di sejumlah wilayah barat laut dan timur laut Pakistan dalam 24 hingga 48 jam mendatang.