Gunung Semeru, yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, tercatat empat kali erupsi sejak dini hari kemarin. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan erupsi terjadi pukul 00.45, 05.31, 05.48, dan 06.58 WIB.
Erupsi pukul 05.31 WIB menyemburkan kolom abu setinggi 800 meter, berwarna kelabu keputihan dengan arah condong ke barat daya. Erupsi yang lebih kuat terjadi pada pukul 05.48 WIB, ketika kolom abu mencapai 1 kilometer di atas kawah. Menurut laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru (PGA), Liswanto, erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 117 detik.
Sekitar pukul 06.58 WIB, Semeru kembali meletus dengan kolom abu setinggi 800 meter. “Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 150 detik,” ujar Liswanto dalam laporan yang dikutip Tempo.
Petugas Pos Pengamatan lainnya, Sigit Rian Alfian, menambahkan bahwa status Gunung Semeru masih berada di Level II atau waspada. “Gunung Semeru mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter. Status masih waspada,” ujarnya dalam laporan yang diterima detikJatim.
PVMBG meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, serta 500 meter dari tepi sungai di sektor tersebut. Selain itu, aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari kawah juga dilarang karena potensi lontaran batu pijar dan awan panas. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan guguran lava dan lahar hujan di aliran sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, Gunung Semeru dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Aktivitas vulkanik kali ini menambah catatan erupsi harian, setelah sebelumnya pada awal Agustus 2025 juga terjadi letusan dengan kolom abu mencapai 800 meter. Sejarah mencatat, erupsi besar pada Desember 2021 menyebabkan awan panas mematikan, puluhan korban jiwa, dan ribuan rumah rusak.
Meski erupsi pada Kamis pagi ini tidak sebesar peristiwa 2021, pihak berwenang mengingatkan agar masyarakat tetap siaga dan mengikuti arahan resmi terkait aktivitas vulkanik di Semeru.