Thailand dan Kamboja pada hari Kamis sepakat untuk menarik mundur pasukan dari wilayah sengketa setelah terjadi bentrokan di perbatasan antara kedua negara, menurut laporan media lokal.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Panglima Angkatan Darat Thailand, Jenderal Pana Klaewplodthuk, dan rekan dari Kamboja, Jenderal Mao Sophan, yang berlangsung di Pos Perlintasan Chong Chom di Provinsi Surin, seperti dilaporkan oleh Thai PBS World.
Kedua pihak sepakat untuk menarik pasukan mereka sejauh 200 meter dari titik di wilayah sengketa dekat perbatasan Thailand di Provinsi Ubon Ratchathani.
Sebelumnya, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, berbicara dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, untuk segera meredakan ketegangan di perbatasan.

“Kami memiliki pemahaman bersama untuk menyelesaikan situasi ini secepat mungkin dan mencegah insiden lebih lanjut,” kata Paetongtarn kepada wartawan. Ia menambahkan bahwa hubungannya dengan Hun tetap baik.
Pada hari Rabu pagi, pasukan Thailand dan Kamboja terlibat dalam baku tembak singkat di wilayah perbatasan yang belum ditetapkan, tidak ada korban jiwa menurut laporan.
Insiden yang berlangsung selama 10 menit itu dilaporkan terjadi di wilayah sengketa yang melintasi Provinsi Preah Vihear di Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di timur laut Thailand.
Wilayah di Distrik Choam Ksan, Kamboja, dan Pos Perbatasan Chong Bok, Thailand, belum ditetapkan batasnya, dan kedua negara Asia Tenggara tersebut memiliki klaim yang tumpang tindih atas wilayah tersebut.