DUNIA
3 menit membaca
Kapal perang Indonesia kawal gugus tempur Inggris di ALKI III
Latihan lintas laut melibatkan kapal perang dan pesawat patroli maritim Indonesia bersama Carrier Strike Group HMS Prince of Wales.
Kapal perang Indonesia kawal gugus tempur Inggris di ALKI III
Gugus Tempur Kapal Induk Inggris dan kapal perang TNI AL latihan patroli, manuver dasar, komunikasi gabungan di Laut Banda. Foto: X (@COMUKCSG) / Others
12 Agustus 2025

TNI Angkatan Laut mengerahkan empat kapal perang dan satu pesawat patroli maritim untuk melakukan Passing Exercise dengan United Kingdom Carrier Strike Group (CSG) HMS Prince of Wales saat melintas di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III, 31 Juli lalu. Latihan digelar di Laut Banda saat CSG melanjutkan pelayaran usai mengikuti latihan militer multinasional di Australia.

Kapal perang Indonesia yang terlibat adalah KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Kapak-625, dan KRI Hampala-880. Pesawat CN-235-220 MPA dengan nomor ekor P-8306 juga diterbangkan dari Pangkalan Udara Ambon untuk melakukan patroli udara dan pengambilan foto formasi.

Sementara itu, gugus tempur Inggris terdiri atas kapal induk HMS Prince of Wales, Type 45 destroyer HMS Dauntless, kapal tanker kelas Tide RFA Tidespring, frigat kelas Halifax HMCS Ville de Quebec milik Kanada, serta frigat kelas Fridtjof Nansen HMNOS Roald Amundsen dari Norwegia.

Latihan di Laut Banda

Menurut keterangan resmi TNI AL pada 1 Agustus, formasi kapal perang Indonesia pertama kali mendeteksi CSG Inggris melalui radar sekitar pukul 09.20 WIT di barat daya Pulau Buru. Kontak visual dengan HMS Dauntless kemudian dikonfirmasi antara pukul 09.50–10.05 melalui Automatic Identification System (AIS)

Panglima Komando Gugus Tempur Laut Koarmada III, Laksamana Pertama Andri Kristianto, menyampaikan salam resmi kepada komandan CSG Inggris pada pukul 11.05. Pesawat patroli CN-235-220 kemudian terbang dari Ambon pukul 12.30 untuk melakukan operasi pengamanan udara dan sesi foto dari pukul 13.10 hingga 14.15.

Latihan berakhir pukul 16.45, dengan KRI Kapak dan KRI Hampala melanjutkan tugas mengawal CSG Inggris di ALKI III, sementara KRI Raden Eddy Martadinata dan KRI Frans Kaisiepo melanjutkan operasi terpisah. Setelah melintasi ALKI III, CSG Inggris terbagi menjadi dua kelompok: sebagian menuju Korea Selatan, sementara HMS Prince of Wales berlayar ke Jepang.

Singgah di Jakarta dan interaksi budaya

Sebelum latihan di Laut Banda, dua kapal CSG Inggris — HMS Richmond dan kapal perang Spanyol kelas Álvaro de Bazán Mendez Nunez — singgah di Jakarta pada akhir Juni. Saat itu, komandan CSG Inggris, Laksamana Muda James Blackmore, mengatakan gugus tempur yang dipimpinnya melibatkan kapal dari berbagai negara, termasuk Kanada, Norwegia, Spanyol, Selandia Baru, Australia, dan Inggris.

“Kami sengaja bersifat internasional agar bisa mengembangkan taktik dan prosedur, bekerja sama dengan sekutu terdekat di Indo-Pasifik,” ujarnya, dikutip dari The Jakarta Post.

Selain agenda militer, kunjungan juga diwarnai interaksi budaya. Sejumlah awak HMS Richmond berkesempatan mencicipi kuliner khas Indonesia seperti nasi kapau, paru goreng, tambusu, dan otak sapi. Kegiatan ini dibagikan melalui akun Instagram resmi Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.

Latihan bersama ini menjadi bagian dari upaya memperkuat interoperabilitas dan komunikasi antara angkatan laut Indonesia dan Inggris, sekaligus menunjukkan komitmen kerja sama keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.

SUMBER:TRT Indonesia
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us