Hujan deras di barat laut Pakistan pada Senin sempat menghentikan operasi penyelamatan dan penyaluran bantuan selama beberapa jam, sebelum akhirnya kembali dilanjutkan di wilayah tersebut. Sejak Jumat, banjir bandang telah menewaskan lebih dari 300 orang, kata pejabat setempat.
Hujan lebat itu merenggut banyak nyawa dan menyebabkan kerusakan di sejumlah distrik utara, dengan sebagian besar korban meninggal akibat banjir bandang, menurut Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA).
Di daerah perbukitan, hujan memicu banjir bandang serta longsoran lumpur dan bebatuan yang menyapu rumah, bangunan, kendaraan, hingga barang-barang warga.
“Rasanya seperti hari kiamat,” kata Sahil Khan, mahasiswa berusia 24 tahun, kepada Reuters TV saat menggambarkan banjir bandang tersebut. “Semua orang ketakutan. Anak-anak pun takut. Mereka tidak bisa tidur.”
Distrik Buner menjadi wilayah terdampak paling parah dengan lebih dari 200 korban jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Khyber Pakhtunkhwa (PDMA) pada Senin mengumumkan dana bantuan sebesar 800 juta rupee Pakistan (sekitar 2,82 juta dolar AS) untuk pemerintah distrik yang terdampak, sesuai instruksi pemerintah provinsi, lapor Dawn.
Dana terpisah senilai 500 juta rupee (sekitar 1,76 juta dolar AS) juga dialokasikan khusus untuk distrik Buner.
Namun, hujan deras di wilayah yang sudah terdampak banjir, termasuk Buner, memaksa tim penyelamat menghentikan operasi selama beberapa jam pada Senin, kata pejabat pemerintah daerah, Abid Wazir, kepada Reuters. “Prioritas kami sekarang adalah membuka jalan, membangun jembatan, dan menyalurkan bantuan bagi warga terdampak,” ujarnya.
Di Desa Bayshonai Kalay, distrik Buner, warga panik berlarian ke dataran tinggi setelah saluran air yang sebelumnya meluap dan menimbulkan kerusakan besar kembali membesar akibat hujan baru pada Senin, menurut saksi mata Reuters. Tim penyelamat dari pemerintah daerah, otoritas bencana, dan militer menggunakan alat berat untuk membersihkan jalan dari lumpur, pohon tumbang, dan tiang listrik.
Bantuan telah dikirimkan ke daerah terdampak, ujar Menteri Informasi Attaullah Tarar dalam pernyataan video yang direkam pada Senin. Menurut Dawn, Tarar menegaskan bahwa penyelamatan, bantuan, dan pemulihan wilayah terdampak banjir adalah “kewajiban nasional”. Otoritas bencana menyebut bantuan tersebut mencakup makanan, obat-obatan, selimut, tenda, generator listrik, dan pompa penyedot air.
Buner, yang berjarak sekitar tiga setengah jam perjalanan dari ibu kota Islamabad, dilanda fenomena cloudburst—kejadian langka ketika lebih dari 100 mm hujan turun hanya dalam waktu satu jam di area kecil, kata pejabat.
Di Buner, tercatat lebih dari 150 mm hujan turun hanya dalam satu jam pada Jumat pagi.
Pejabat memperingatkan hujan deras masih akan berlanjut di seluruh Pakistan hingga awal September.
“Sistem cuaca saat ini masih aktif di wilayah Pakistan dan berpotensi memicu hujan lebat hingga sangat lebat dalam 24 jam ke depan,” kata otoritas bencana pada Minggu. Musim hujan tahun ini telah menewaskan 657 orang di seluruh Pakistan sejak akhir Juni, tambahnya.