Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, telah menyetujui usulan gencatan senjata selama 60 hari di Gaza yang diajukan oleh mediator Mesir dan Qatar, menurut laporan media Mesir.
Saluran milik negara, Al-Qahera News, mengutip sumber-sumber Mesir yang tidak disebutkan namanya, melaporkan pada hari Senin bahwa rencana tersebut menyerukan pasukan Israel untuk memposisikan ulang diri mereka di dekat perbatasan guna memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Usulan tersebut mencakup penghentian sementara serangan militer selama dua bulan, di mana pertukaran tahanan dan sandera akan dilakukan, menurut laporan tersebut.
Kesepakatan itu mencakup pembebasan 10 sandera Israel dalam keadaan hidup dan pengembalian 18 jenazah, dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang belum disebutkan jumlahnya.
Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa Hamas memandang rencana ini sebagai opsi terbaik yang tersedia untuk melindungi penduduk Gaza dari eskalasi militer serta sebagai langkah awal menuju resolusi permanen.
Belum ada komentar langsung dari Hamas atau para mediator terkait laporan ini.
Usulan ini muncul lebih dari seminggu setelah kabinet keamanan Israel menyetujui rencana untuk menduduki Kota Gaza dan kamp-kamp pengungsi di sekitarnya, yang telah memicu kecaman internasional serta oposisi domestik.