Tragedi runtuhnya sebuah masjid di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Minggu (8/9) lalu menelan korban jiwa. Hingga Selasa, jumlah korban meninggal tercatat empat orang, sementara puluhan lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. Salah satu korban, Yuli (30), meninggal dunia pada Minggu malam setelah sempat dirawat dalam kondisi kritis di RS Ummi, Bogor.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, saat sekitar 150 warga menghadiri pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid berlantai dua tersebut. Di tengah jalannya acara, bangunan tiba-tiba ambruk dan menimpa para jemaah yang berada di dalam.
Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan Wahyudi, mengatakan masjid yang relatif baru itu dibangun di lahan miring yang dinilai kurang stabil. “Biasanya hanya dipakai sekitar 30 orang untuk kegiatan keagamaan. Namun kali ini dihadiri 150 hingga 200 orang dari berbagai daerah sekitar,” ujarnya, dikutip dari Kompas.id.
Sedikitnya 85 orang mengalami luka-luka, dengan belasan korban masih dirawat intensif di sejumlah rumah sakit di Bogor dan Jakarta. Salah satu korban selamat, Nyai Sobariah (52), warga Sukaharja, menderita patah tulang panggul dan kini dirawat di RS PMI Bogor. “Saya baru sampai, belum sempat duduk, sudah terdengar bunyi retakan, lalu bangunan langsung ambruk,” tuturnya kepada The Jakarta Post.
Korban lain, Aah (60), warga Ciapus, mengalami patah rahang setelah tertimpa reruntuhan. Ia mengaku sempat melihat lantai masjid retak sebelum bangunan runtuh. “Begitu duduk, saya lihat ubin lantai mulai pecah. Kami mencoba menjauh, tapi bangunan langsung roboh,” katanya.
Supriadi (39), warga setempat, mengungkapkan istri, ibu mertua, saudara perempuan, ipar, serta keponakan berusia tiga tahun ikut menjadi korban. “Istri saya harus operasi karena gegar otak, sementara ibu mertua dirujuk ke RSCM Jakarta karena lukanya parah,” ujarnya.
Sebagai bentuk tanggapan, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyerahkan bantuan Rp150 juta untuk pembangunan kembali masjid yang runtuh. “Ini wujud dukungan agar kegiatan keagamaan masyarakat bisa segera berjalan kembali,” katanya, dikutip dari Tribunnews.com. Selain itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga akan menyalurkan bantuan bagi para korban, sementara pemerintah daerah Bogor menanggung penuh biaya perawatan di rumah sakit.