IKLIM
2 menit membaca
Hujan deras menyebabkan banjir dan bangunan roboh di Denpasar, Bali
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyatakan hujan ekstrem ini dipicu oleh aktifnya gelombang ekuatorial Rossby.
Hujan deras menyebabkan banjir dan bangunan roboh di Denpasar, Bali
Pura Hindu terendam banjir setelah hujan deras melanda Denpasar, Pulau Bali, Indonesia. / AFP
12 jam yang lalu

Hujan deras sejak Selasa malam hingga Rabu pagi memicu banjir besar di sejumlah titik di Kota Denpasar, Indonesia. Sejumlah kawasan terendam, bahkan satu bangunan roboh hingga mengakibatkan tiga orang hanyut terseret arus.

Banjir mulai dirasakan warga sejak pukul 03.00 waktu setempat dan masuk ke rumah-rumah, termasuk di Jalan Kebo Iwa Selatan, Denpasar Barat. 

Di lokasi lain, kondisi lebih parah terjadi di sekitar jembatan Tukad Badung, Jalan Sulawesi, serta Jalan Maruti di Kampung Wanasari, Denpasar Utara. Air meluap hingga hampir menyentuh jembatan, rumah-rumah di bantaran sungai terendam, bahkan hanya atapnya yang terlihat. Sebuah bangunan tiga lantai juga dilaporkan ambruk diterjang derasnya banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, mengonfirmasi kepada Detiknews, adanya rumah yang roboh di bantaran Tukad Badung. 

“Tiga orang hanyut terseret arus, terdiri dari dua anak dan seorang lansia. Tim kami masih turun ke lokasi banjir untuk melakukan penanganan,” katanya. Puing-puing bangunan yang hancur sebagian tampak berserakan di pinggir sungai.

Selain itu, sejumlah ruas jalan utama juga tergenang, termasuk Jalan Pura Demak, Jalan Hasanuddin, Jalan Penatih, hingga kawasan Wanasari Kampung Jawa. 

TerkaitTRT Global - Empat tewas dan puluhan luka-luka akibat runtuhnya masjid di Bogor

Peringatan potensi cuaca ekstrem

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyatakan hujan ekstrem ini dipicu oleh aktifnya gelombang ekuatorial Rossby.

 “Gelombang ini mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat,” kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Denpasar, Wayan Musteana. 

Ia menjelaskan kondisi itu juga diperkuat kelembaban udara tinggi dari permukaan hingga lapisan 500 milibar.

Menurut BBMKG, gelombang ekuatorial Rossby adalah fenomena atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator dan berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Tren curah hujan diperkirakan masih berlangsung hingga esok hari sebelum kemudian menurun, seiring dengan masuknya Bali ke masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang. BBMKG mengimbau warga selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari lembaga resmi tersebut.

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us