Puluhan ribu orang turun ke jalan di Brussels pada hari Minggu untuk demonstrasi kedua "Garis Merah untuk Gaza", menyerukan Belgia untuk memutuskan hubungan dengan Israel atas genosida yang terus berlangsung di Gaza.
Menurut polisi, sekitar 70.000 orang berkumpul di Stasiun Utara Brussels sebelum melakukan pawai menuju Jean Rey Square, dekat institusi pan-Eropa, seperti yang dilaporkan media lokal.
Penyelenggara mendesak peserta untuk membawa kartu merah sebagai simbol "kartu merah untuk politisi dan institusi yang memfasilitasi kejahatan perang terhadap rakyat Palestina".
"Meskipun pemerintah federal akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah terhadap Israel pada 2 September, langkah-langkah ini masih jauh dari memenuhi semua kewajiban internasional Belgia," kata Ludo De Brabander, salah satu penyelenggara.
Ia menambahkan bahwa Belgia harus mengambil "langkah yang tegas dan menyeluruh" untuk mengakhiri keterlibatannya dalam genosida tersebut.
Para demonstran menuntut embargo militer penuh terhadap Israel, termasuk penghentian perdagangan senjata dan kerja sama, serta larangan nasional terhadap investasi, perdagangan, dan hubungan diplomatik yang dapat berkontribusi pada pendudukan wilayah Palestina.
Aksi ini, yang diselenggarakan oleh kelompok solidaritas internasional, didukung oleh lebih dari 200 organisasi, termasuk serikat pekerja, kelompok Yahudi dan Palestina, gerakan pemuda, organisasi keagamaan, asosiasi budaya, dan badan amal.
Pawai "Garis Merah" pertama pada 15 Juli lalu menarik sekitar 100.000 peserta.