Rusia menyatakan bahwa sistem pertahanannya telah menembak jatuh sedikitnya 232 drone Ukraina di sejumlah wilayah, termasuk beberapa yang mendekati Moskow. Akibatnya, bandara di ibu kota Rusia itu sempat ditutup sementara demi keselamatan penerbangan.
Saat Rusia, Ukraina, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa masih mempertimbangkan kemungkinan jalan keluar dari konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun, perang drone terus berlangsung dan pertempuran di beberapa titik garis depan pun makin sengit.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu menyampaikan bahwa pihaknya telah menghancurkan sedikitnya 232 drone Ukraina—mayoritas di wilayah barat Rusia yang berbatasan langsung dengan Ukraina, dan sebagian lainnya saat mendekati Moskow, kota berpenduduk 21 juta jiwa bersama wilayah sekitarnya.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan bahwa tiga drone telah berhasil dijatuhkan saat menuju ibu kota. Tiga bandara utama Moskow sempat menghentikan operasi penerbangan sebelum kembali beroperasi seperti biasa.
Tidak ada laporan korban jiwa, namun militer Ukraina mengklaim bahwa drone mereka telah menyerang Pabrik Perangkat Semikonduktor Bolkhovsky di wilayah Oryol, yang menurut mereka memasok komponen bagi produsen jet tempur dan rudal Rusia.
Perang drone yang terus berkembang
Perang di Ukraina, yang telah menewaskan ratusan ribu orang, kini menjadi ajang uji coba dan inovasi drone dari kedua pihak. Baik Rusia maupun Ukraina menggunakan drone dalam jumlah besar jauh di belakang garis musuh, untuk mengganggu aktivitas industri dan logistik lawan.
Moskow dan Kiev sama-sama berupaya membeli dan mengembangkan drone baru, mengerahkan dalam skema inovatif, sekaligus mencari cara untuk menghancurkan drone musuh—mulai dari senapan petani hingga perangkat pengacau sinyal elektronik.
Tentara dari kedua belah pihak mengaku merasakan ketakutan yang nyata terhadap serangan drone. Tayangan mengerikan tentang serangan fatal pun kerap digunakan dalam propaganda, memperlihatkan tentara yang tewas di toilet atau berlarian dari kendaraan yang terbakar.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukannya berhasil maju di sejumlah titik penting di garis depan. Sementara itu, blogger perang pro-Rusia mengklaim bahwa pasukan Rusia telah menembus garis pertahanan Ukraina di antara Pokrovsk dan Kostiantynivka di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
Namun, klaim tersebut belum dapat diverifikasi oleh Reuters.
Presiden Vladimir Putin pada Selasa mengunjungi wilayah Kursk di barat Rusia untuk pertama kalinya sejak pasukannya berhasil mengusir tentara Ukraina dari daerah itu bulan lalu.
Putin mengirim puluhan ribu tentaranya ke Ukraina pada Februari 2022. Saat ini, Rusia menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina.