Turkiye dengan tegas mengutuk serangan militer Israel yang semakin meluas di Suriah, dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut melanggar integritas wilayah, kesatuan, dan kedaulatan negara tersebut.
Dalam pernyataan tertulis pada hari Selasa terkait serangan Israel yang meningkat di Suriah, Kementerian Luar Negeri Turkiye menyatakan: "Kami dengan tegas mengutuk serangan militer Israel yang diperluas cakupannya dan dilakukan dengan melanggar integritas wilayah, kesatuan, dan kedaulatan Suriah."
Pernyataan tersebut menekankan bahwa serangan ini secara langsung menargetkan upaya untuk menciptakan stabilitas dan keamanan di Suriah serta kawasan yang lebih luas, dan menyerukan agar serangan tersebut segera dihentikan.
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa Turkiye akan terus mendukung visi tentang Suriah yang bebas dari terorisme, aman, dan dengan integritas wilayah penuh, sesuai dengan harapan sah rakyat Suriah.
Sepanjang bulan Agustus, tentara Israel telah melakukan empat serangan ke provinsi Quneitra di barat daya Suriah, yang terbaru terjadi pada Selasa pagi, di mana satu orang tewas.
Setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada akhir tahun 2024, Israel memperluas pendudukannya di Dataran Tinggi Golan Suriah dengan merebut zona penyangga yang telah didemiliterisasi, sebuah langkah yang melanggar Perjanjian Pelepasan 1974 dengan Suriah.