ASIA
2 menit membaca
Beijing peringatkan Filipina: Jangan ikut campur soal Taiwan, hindari 'bermain api'
Reaksi Beijing muncul setelah Marcos Jr menyatakan bahwa jika terjadi konflik antara China dan AS soal Taiwan, negaranya tidak bisa bersikap netral.
Beijing peringatkan Filipina: Jangan ikut campur soal Taiwan, hindari 'bermain api'
Bendera nasional Tiongkok berkibar di depan sebuah gedung di Beijing, Senin, 16 Juni 2025. / AP
7 jam yang lalu

China pada Jumat (8/8) memperingatkan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr agar tidak "bermain api" terkait pernyataannya baru-baru ini mengenai Taiwan.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa hanya ada satu China di dunia, dan Taiwan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari wilayahnya.

“Kami mendesak Filipina untuk secara sungguh-sungguh mematuhi prinsip satu-China dan semangat Komunike Pendirian Hubungan Diplomatik China-Filipina, serta tidak bermain api dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan inti China,” demikian pernyataan kementerian tersebut.

Pernyataan itu dikeluarkan menyusul komentar Presiden Filipina yang mengatakan bahwa Manila tidak bisa bersikap netral jika terjadi konflik antara China dan Amerika Serikat terkait Taiwan, mengingat lokasi geografis Filipina dan keberadaan warga negaranya di pulau tersebut.

Marcos menyampaikan dalam sejumlah wawancara saat kunjungannya ke India bahwa konflik di Selat Taiwan akan segera berubah menjadi isu kemanusiaan, dan akan memaksa negaranya untuk mengerahkan seluruh sumber daya guna mengevakuasi warganya.

Kementerian Luar Negeri China menekankan bahwa isu Taiwan merupakan urusan dalam negeri China dan “tidak terbuka untuk campur tangan pihak luar.”

“Bagaimana menyelesaikan persoalan Taiwan adalah urusan rakyat China sendiri dan tidak boleh dicampuri oleh pihak lain,” tambahnya.

Beijing juga menyebut bahwa para pemimpin Filipina sebelumnya telah menyatakan dengan tegas kepada China bahwa negaranya memegang teguh kebijakan satu-China. Namun kini, menurut Beijing, Filipina mengingkari janji tersebut, “mengabaikan konsekuensinya dan terus melakukan pernyataan serta tindakan yang salah dan provokatif.”

Kementerian Luar Negeri China dan Kedutaan Besar China di Manila juga telah menyampaikan protes resmi terkait isu ini.

SUMBER:Anadolu Agency
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us