BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
QRIS Cross-Border RI–China ditargetkan berjalan penuh akhir 2025
Bank Indonesia memastikan uji coba layanan pembayaran lintas negara dengan China lewat QRIS sudah dimulai. Implementasi penuh ditargetkan bisa dinikmati masyarakat pada akhir 2025.
QRIS Cross-Border RI–China ditargetkan berjalan penuh akhir 2025
Bank Indonesia dan People’s Bank of China (PBoC) juga mulai melakukan uji coba interkoneksi QRIS Indonesia dan China. Foto: marclaninternational
8 jam yang lalu

Layanan pembayaran lintas negara QRIS Cross-Border antara Indonesia dan China resmi memasuki tahap uji coba (sandboxing) sejak 17 Agustus 2025. Bank Indonesia (BI) menargetkan implementasi penuh dapat direalisasikan pada akhir tahun 2025, sehingga masyarakat Indonesia bisa langsung bertransaksi di Negeri Tirai Bambu hanya dengan memindai kode QR standar nasional.

“QRIS dengan China sudah masuk tahap sandboxing pada 17 Agustus lalu. Harapannya, pada akhir tahun depan sudah bisa berjalan penuh,” ujar Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (20/8).

Kerja sama ini melibatkan sejumlah pihak, di antaranya Bank Indonesia, People’s Bank of China (PBoC), Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), UnionPay International (UPI), serta beberapa penyedia jasa pembayaran dari kedua negara. Menurut Filianingsih, proyek ini bukanlah keterlambatan, melainkan tahapan normal yang memang harus dilalui sebelum peluncuran penuh.

“Skema cross-border memang memerlukan MoU, kesepakatan industri, pembangunan interlink, lalu masuk ke sandboxing, baru implementasi,” jelasnya.

Saat ini, Indonesia sudah terkoneksi dengan empat operator switching yang menjembatani akses ke dua ekosistem pembayaran digital terbesar di China. Kedua ekosistem tersebut menguasai sekitar 88 persen pengguna dan 80 persen merchant di negara tersebut, sehingga implementasi QRIS cross-border diyakini akan berdampak luas bagi masyarakat.

Manfaat dari konektivitas ini cukup besar. Wisatawan Indonesia yang berkunjung ke China nantinya bisa melakukan pembayaran dengan mudah tanpa perlu menukar uang tunai atau membuka rekening baru. Begitu pula sebaliknya, wisatawan asal China akan lebih leluasa bertransaksi di Indonesia dengan sistem yang sama. Selain itu, fasilitas ini juga memberi keuntungan bagi pelajar Indonesia di China, serta memudahkan pelaku usaha dan UMKM dalam melakukan pembayaran lintas negara secara lebih cepat, murah, dan aman.

Integrasi ini juga menjadi bagian dari langkah strategis memperkuat ekonomi digital kawasan. Sebelumnya, Indonesia telah lebih dulu meluncurkan layanan QRIS Cross-Border dengan Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang. Masuknya China dalam jaringan ini diperkirakan akan semakin memperluas jangkauan transaksi lintas batas, mengingat besarnya volume perdagangan dan mobilitas masyarakat antara kedua negara.

Dengan target implementasi penuh pada akhir 2025, QRIS cross-border RI–China diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekosistem pembayaran digital di Asia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta keuangan regional.

SUMBER:TRT Global
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us