DUNIA
2 menit membaca
Indonesia dan Jerman memperkuat kemitraan sambut CEPA 2026
Dalam upaya mempererat kerja sama, kedua negara fokus pada investasi, perdagangan bebas, serta kolaborasi strategis di bidang energi dan diplomasi global.
Indonesia dan Jerman memperkuat kemitraan sambut CEPA 2026
Menteri Luar Negeri Jerman dan Indonesia berjabat tangan usai konferensi pers di Jakarta, 20 Agustus 2025. / AFP
5 jam yang lalu

Indonesia dan Jerman membahas penguatan hubungan strategis sebagai implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia–Uni Eropa (CEPA), yang ditargetkan selesai pada 2026. Hal ini disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, dan Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, di Jakarta, pada Rabu.

Sugiono menyampaikan bahwa di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, program prioritas nasional berfokus pada pemberantasan kemiskinan dan kelaparan, serta penguatan sektor ekonomi. “Jerman adalah mitra dagang dan investor utama Indonesia di Eropa,” jelasnya. Pada tahun 2024, total perdagangan antara kedua negara mencapai $6,15 miliar, sementara investasi Jerman di Indonesia sebesar $343 juta.

Dalam konferensi pers bersama, kedua menteri menekankan pentingnya percepatan penyelesaian CEPA Indonesia–UE. Sugiono menyebut perjanjian ini akan membuka lebih banyak peluang kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, serta menyatakan kesiapan Indonesia untuk meningkatkan investasi bersama melalui platform DANANTARA. Di sisi lain, Wadephul menyebut CEPA sebagai proyek kunci yang dapat menjadi model kerja sama bagi kawasan lain di masa depan.

Wadephul juga menyoroti peluang di sektor energi terbarukan sebagai bagian dari kolaborasi ekonomi. Jerman saat ini telah menjadi mitra dalam inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP), bersama Jepang dan negara-negara maju lainnya. “Kami telah menyumbang €1,6 miliar(sekitar $1,86 miliar) untuk mendukung transisi energi yang adil dan cepat di Indonesia,” ujarnya.

Kerja sama sosial-diplomatik

Selain kerja sama energi, Jerman juga berkomitmen memperkuat hubungan antar warga melalui program tenaga kerja seperti Triple Win yang telah memberangkatkan ratusan tenaga kesehatan Indonesia ke Jerman dan potensi perluasan ke sektor pelayanan. Kedua negara juga mendiskusikan pelonggaran visa untuk pelajar, diplomat, dan pemegang paspor dinas untuk mendukung mobilitas dan pertukaran budaya.

Dalam isu multilateral, Wadephul menyampaikan dukungan penuh terhadap proses aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), serta menyatakan rencana kunjungannya ke Sekretariat ASEAN di Jakarta keesokan harinya.

Pada level global, Menteri Luar Negeri Jerman kembali menegaskan posisi negaranya dalam isu Timur Tengah. Ia menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian jangka panjang.

Namun, ia juga menekankan bahwa Jerman tetap mendukung Israel dalam menghadapi Hamas. Wadephul menambahkan, ketegangan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk isu Taiwan, dapat mengganggu jalur perdagangan global dan memengaruhi kepentingan Eropa, termasuk Jerman.

Pertemuan ini menandai langkah baru dalam kemitraan Indonesia–Jerman, menjelang kesepakatan perdagangan bebas yang berpotensi menjadi pilar utama hubungan ekonomi dan diplomatik berkelanjutan.

TerkaitIndonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Menyambut CEPA 2026 - TRT Global
SUMBER:TRT Indonesia
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us