POLITIK
2 menit membaca
Menteri Luar Negeri Sudan: Sudan menyambut tawaran Turkiye untuk menjadi mediator perdamaian
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada awal Desember bahwa Ankara dapat membantu membangun "perdamaian dan stabilitas" di negara Afrika yang tercabik perang tersebut.
Menteri Luar Negeri Sudan: Sudan menyambut tawaran Turkiye untuk menjadi mediator perdamaian
SUDAN / AA
24 Januari 2025

Kepala militer Sudan menyambut hangat tawaran Turkiye untuk menyelesaikan konflik brutal selama sekitar 20 bulan antara pasukan negara dan pasukan lawan paramiliter.

Dalam sebuah pertemuan di Port Sudan pada hari Sabtu, Abdel Fattah al Burhan meminta Wakil Menteri Luar Negeri Turkiye, Burhanettin Duran, untuk menyampaikan "sambutan hangat para pemimpin Sudan terhadap inisiatif tersebut" kepada Erdogan, kata Menteri Luar Negeri Sudan Ali Youssef dalam sebuah pengarahan setelah pertemuan tersebut.

"Sudan membutuhkan saudara dan teman seperti Turkiyeye," ujar Youssef, seraya menambahkan bahwa "inisiatif ini dapat mengarah pada... tercapainya perdamaian di Sudan."

Duran mengatakan bahwa proses perdamaian ini "memerlukan upaya bersama," dan negaranya siap memainkan "peran dalam memobilisasi aktor regional lainnya untuk membantu mengatasi kesulitan dalam mengakhiri konflik ini."

Dalam sebuah pernyataan pada pekan lalu, Uni Emirat Arab (UEA) menyambut "upaya diplomatik" oleh Turkiye ini untuk "menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung di Sudan."

"UEA sepenuhnya siap untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan Turkiye dalam upaya dan semua inisiatif diplomatik untuk mengakhiri konflik di Sudan dan menemukan solusi komprehensif untuk krisis ini," kata kementerian luar negerinya.

Pada awal Desember, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam panggilan telepon dengan Burhan bahwa Turkiye "dapat turun tangan untuk menyelesaikan konflik perselisihan" antara Sudan dan Uni Emirat Arab, serta mencegah Sudan menjadi "wilayah intervensi eksternal."

Ketegangan yang Meningkat

Pemerintah yang didukung oleh pasukan militer nasional Sudan berulang kali menuduh UEA mendukung Pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) — tuduhan yang secara konsisten dibantah oleh UEA.

Bulan lalu, pemerintah Sudan menuduh RSF meluncurkan drone yang dirakit di UEA melalui negara tetangga, Chad.

Perang Sudan ini, mempertemukan Burhan melawan mantan wakilnya sekaligus pemimpin RSF Mohamed Hamdan Dagalo, telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan sekitar 12 juta lainnya mengungsi.

Perang ini juga mendorong negara tersebut ke ambang wabah kelaparan, para ahli analis memperingatkan bahwa keterlibatan dari negara lain hanya akan memperpanjang penderitaan masyarakat.

SUMBER: TRT WORLD DAN AGENSI

Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us