Tim SAR Indonesia telah menemukan puing-puing dari helikopter yang hilang kontak di pulau Kalimantan awal minggu ini, dan Tim SAR juga menemukan satu jenazah sementara upaya pencarian terus dilakukan untuk menemukan tujuh penumpang di dalamnya.
Pesawat Helikopter Airbus BK117 D-3, yang dioperasikan oleh Eastindo Air, membawa delapan orang—dua awak dan enam penumpang, termasuk tiga warga negara asing dari Amerika Serikat, Brasil, dan India—ketika hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Kalimantan Selatan pada hari Senin.
Yudhi Bramantyo, Direktur Operasional Badan SAR Nasional (BASARNAS), mengatakan bahwa helikopter tersebut kemudian ditemukan di dekat air terjun di wilayah Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
"Tim darat telah berhasil menemukan puing-puing helikopter," ujar Yudhi dalam pernyataan resmi.
Ia mengonfirmasi bahwa jenazah satu korban ditemukan sekitar 100 meter dari reruntuhan, sementara tim penyelamat yakin masih ada korban lain yang masih tertimbun di dalam reruntuhan helikopter yang hangus terbakar.
Tim penyelamat melaporkan bahwa kondisi pesawat tersebut terbakar parah saat ditemukan dan perlu dibongkar untuk mengevakuasi jenazah lainnya. Kondisi cuaca buruk juga mempersulit operasi pencarian.
Pihak berwenang menegaskan komitmen mereka untuk mengevakuasi semua korban. "Berdasarkan pengamatan awal kami, terdapat korban lain di dalam helikopter, tetapi kami tidak dapat memastikan jumlahnya karena cuaca," kata Yudhi.
Indonesia, negara kepulauan yang sangat bergantung pada transportasi udara untuk menghubungkan dan mobilisasi masyarakat antar pulau, memiliki catatan keselamatan penerbangan yang buruk, dengan beberapa kecelakaan fatal dalam beberapa tahun terakhir.
Pulau Kalimantan, tempat kecelakaan itu terjadi, juga merupakan rumah bagi salah satu hutan tropis terbesar di dunia, yang menimbulkan tantangan tambahan bagi operasi pencarian dan pemulihan.