Festival ikonik Pacu Jalur Tradisional di Indonesia dibuka pada hari Rabu di Lapangan Limuno, Kuantan Singingi, mendapatkan pujian dari Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana atas pertumbuhan profil pariwisata global dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
“Pacu Jalur merupakan bagian unik dari warisan budaya Indonesia dan kini memainkan peran kunci dalam strategi kami untuk memperkuat nation branding dan memperluas diplomasi budaya sebagai magnet pariwisata,” ujar Widiyanti dalam keterangan resmi di Jakarta.
Festival yang telah menjadi bagian dari program Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata sejak 2022 ini berhasil masuk dalam 10 besar ajang KEN tahun 2024. Tahun lalu, festival ini berhasil menarik 1,4 juta pengunjung dan menghasilkan sekitar Rp42,16 miliar dalam kegiatan ekonomi lokal, menurut laporan Antara News.
Penyelenggara menargetkan 1,5 juta pengunjung tahun ini, dengan proyeksi pendapatan sebesar Rp75 miliar.
Dalam pembukaannya, Widiyanti dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyapa warga di sepanjang Sungai Kuantan dengan perahu sebelum menghadiri upacara di panggung utama.
Menpar menekankan dukungan berkelanjutan untuk infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan promosi kepada wisatawan domestik dan internasional.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menekankan pentingnya budaya festival ini. "Dari tepi Sungai Kuantan, Pacu Jalur telah bergema di panggung dunia. Mari kita tunjukkan keramahan terbaik kita, kehangatan budaya Melayu, dan semangat penyambutan Riau." sebagaimana dikutip dari Antara News.
Festival Pacu Jalur Tradisional 2025 yang semakin terkenal setelah fenomena global ‘Aura Farming’ di berbagai media sosial akan berlangsung hingga 24 Agustus 2025, melanjutkan upaya Indonesia untuk melestarikan warisan budaya sekaligus meningkatkan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi daerah.
