Kebakaran yang disebabkan oleh pipa gas yang meledak menyebar ke beberapa rumah dan mengirimkan bola api besar ke langit di luar kota terbesar Malaysia pada hari Selasa, melukai lebih dari 100 orang.
Kobaran api yang menjulang tinggi di dekat sebuah stasiun pengisian bahan bakar di Putra Heights, di luar Kuala Lumpur, terlihat dari jarak beberapa kilometer dan berlangsung selama beberapa jam. Insiden ini terjadi pada hari libur nasional saat umat Muslim, mayoritas di Malaysia, merayakan hari kedua Idul Fitri.
Perusahaan minyak nasional Petronas menyatakan bahwa kebakaran dimulai di salah satu pipa gasnya pada pukul 08.10 pagi, dan pipa yang terdampak kemudian diisolasi. Pejabat manajemen bencana mengatakan bahwa menutup katup pipa akan memadamkan api sepenuhnya.
Api yang sempat mencapai ketinggian setara 20 lantai akhirnya cukup kecil untuk didekati oleh petugas pemadam kebakaran sekitar pukul 14.45, menurut Dinas Pemadam Kebakaran Negara Bagian Selangor kepada surat kabar Star.
Setidaknya 49 rumah rusak dan 112 orang terluka, dengan 63 di antaranya dirawat di rumah sakit karena luka bakar, kesulitan bernapas, dan cedera lainnya, menurut Wakil Kepala Polisi Selangor Mohamad Zaini Abu Hassan seperti dikutip oleh kantor berita nasional Bernama.
Menteri Besar Selangor Amirudin Shari mengatakan bahwa pemadam kebakaran telah mengevakuasi rumah-rumah di sekitar lokasi sebagai langkah pengamanan, dan para penduduk akan ditempatkan di masjid-masjid terdekat hingga situasi terkendali.
Stasiun pengisian bahan bakar ditutup sebagai tindakan pencegahan.
Gambar dan video bola api tersebut menjadi viral di media sosial, dengan beberapa warga mengatakan mereka merasakan getaran kuat yang membuat pintu dan jendela rumah mereka bergetar.
Lee Weng Ken, yang mengalami luka bakar di kaki kirinya, mengatakan ia terkejut ketika plafon rumahnya runtuh dan menghancurkan kendaraan yang diparkir di halaman rumahnya.
“Saya bergegas keluar dari rumah, tetapi terjatuh dan mengalami luka bakar akibat panas dari kobaran api di dekat rumah saya,” katanya kepada Bernama.
Korban lain, yang hanya ingin dikenal sebagai Andy, mengatakan kepada Bernama bahwa ia berlari keluar rumah bersama anak-anaknya ketika mereka merasakan getaran dan melihat api berkobar sekitar 100 meter dari rumahnya.
“Saya hanya sempat membawa mobil keluar. Putri saya yang berusia 18 tahun terluka di kakinya ketika ia terjatuh saat memanjat pagar karena panas,” katanya.
Petronas menyatakan bahwa tiga stasiun pengisian bahan bakar ditutup sebagai tindakan pencegahan, meskipun tidak terdampak, dan investigasi masih berlangsung.