Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan sedikitnya 20 orang masih hilang pasca gelombang demonstrasi yang mengguncang Indonesia sejak pekan lalu. Aksi protes yang awalnya dipicu kemarahan atas fasilitas mewah anggota DPR semakin memanas setelah beredar video penabrakan seorang pengemudi ojek online oleh aparat Brimob.
“Berdasarkan laporan masyarakat yang kami terima hingga 1 September, terdapat 23 laporan orang hilang. Setelah proses pencarian dan verifikasi, masih ada 20 orang yang belum ditemukan,” ungkap KontraS dalam keterangan resmi, Selasa (2/9).
Kasus orang hilang itu dilaporkan terjadi di Bandung, Depok, serta di wilayah administratif Jakarta Pusat, Timur, dan Utara, sementara satu insiden lainnya belum teridentifikasi lokasi kejadiannya.
Hingga kini, sedikitnya delapan orang tewas dalam rangkaian protes, menurut Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sementara itu, lebih dari 1.200 orang ditahan oleh kepolisian, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut lebih dari 700 orang mengalami luka-luka dengan kerugian infrastruktur mencapai sekitar US$3,4 juta.
PBB telah mendesak investigasi atas dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat keamanan. Demonstrasi yang meluas di berbagai kota memaksa pemerintah menarik kembali sebagian kebijakan soal fasilitas anggota DPR. Meski demikian, ribuan demonstran kembali turun ke jalan, dan militer dikerahkan ke Jakarta untuk memperkuat pengamanan.
Kerusuhan ini menjadi gelombang protes terbesar sejak Prabowo menjabat presiden 10 bulan lalu.
