DUNIA
2 menit membaca
PM Jepang Ishiba mundur di tengah desakan pemilihan ketua baru
Shigeru Ishiba memutuskan mundur untuk menghindari perpecahan di partai, sementara harian Asahi Shimbun menulis ia tak sanggup menahan derasnya desakan pengunduran diri.
PM Jepang Ishiba mundur di tengah desakan pemilihan ketua baru
LDP berencana mengadakan pemilihan kepemimpinan baru di tengah tekanan internal partai. [Foto file] / AP
5 jam yang lalu

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba resmi mengundurkan diri, menyusul desakan anggota partainya yang berkuasa untuk menggelar pemilihan ketua baru setelah kekalahan telak dalam pemilu majelis tinggi.

“Sekarang, setelah negosiasi terkait tarif AS mencapai kesimpulan, saya percaya ini adalah saat yang tepat,” kata Ishiba dalam konferensi pers.

“Saya telah memutuskan untuk menyingkir dan memberi jalan bagi generasi berikutnya,” ujarnya.

Keputusan ini datang kurang dari setahun setelah politisi berusia 68 tahun itu memimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang sudah lama dominan. Sejak saat itu, ia kehilangan mayoritas di kedua kamar parlemen.

Menteri pertanian dan seorang mantan perdana menteri dilaporkan bertemu Ishiba pada Sabtu malam untuk mendesaknya mundur secara sukarela.

TerkaitTRT Global - Koalisi parpol penguasa Jepang akan kehilangan mayoritas di Pemilu Majelis, pukulan bagi Ishiba

Pekan lalu, empat pejabat senior LDP, termasuk wakil ketua partai Hiroshi Moriyama, juga menawarkan pengunduran diri.

Para penentang Ishiba telah menyerukan agar ia mundur untuk bertanggung jawab atas hasil pemilu, menyusul kekalahan dalam pemungutan suara majelis tinggi pada Juli lalu.

Dukungan untuk langkah itu juga datang dari mantan perdana menteri berpengaruh Taro Aso, 84 tahun, menurut laporan media lokal.

Namun beberapa anggota senior lain mengingatkan agar berhati-hati, dengan menyebut gaya politik lama LDP justru merusak kredibilitas partai.

Anggota parlemen LDP dan pejabat daerah di seluruh Jepang yang ingin menggelar pemilihan ketua baru akan mengajukan permintaan resmi pada Senin.

Pemilihan akan digelar jika mayoritas yang disyaratkan tercapai.

Masa jabatan Ishiba sebagai ketua partai seharusnya berakhir pada September 2027.

Rival terkuatnya, Sanae Takaichi, yang dikenal sebagai nasionalis garis keras, hampir pasti akan maju dalam kontestasi.

Namun, jajak pendapat terbaru menunjukkan adanya rebound dukungan bagi kabinet Ishiba, menyusul tercapainya kesepakatan tarif dengan Amerika Serikat serta kebijakan pemerintah yang membalikkan aturan beras untuk meningkatkan produksi.

Publik tampak kurang antusias terhadap Takaichi yang hawkish, runner-up dalam pemilihan ketua 2024 lalu.

Survei Nikkei pada akhir Agustus menempatkan Takaichi sebagai sosok yang paling “layak” menggantikan Ishiba, disusul menteri pertanian Shinjiro Koizumi. Namun 52 persen responden menyatakan pemilihan ketua baru tidak perlu dilakukan.

Pasca pemilu, warganet menyerukan agar Ishiba tetap menjabat lewat tagar “#Ishiba Don’t quit”.

LDP sendiri telah berkuasa hampir tanpa henti sejak 1955. Namun, dukungan pemilih terus merosot, termasuk ke partai-partai kecil seperti Sanseito yang populis.

Faktor-faktor penyebabnya antara lain harga yang kian melambung, khususnya beras, turunnya standar hidup, serta kemarahan publik atas skandal korupsi di tubuh LDP.

Ishiba, seorang politikus karier yang tekun, terpilih menjadi ketua LDP tahun lalu dalam upaya kelimanya, dengan janji membangun “Jepang baru.”

SUMBER:AFP
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us