Enam penambang yang terjebak di tambang tembaga El Teniente di Chile dinyatakan tewas setelah sebagian area tambang runtuh akibat gempa baru-baru ini, menurut pejabat setempat.
"Hari ini, pukul 15.30, kami akhirnya menemukan pekerja terakhir yang sebelumnya dilaporkan hilang di tambang El Teniente," kata jaksa Aquiles Cubillos, seperti dikutip El Mercurio On-Line, Minggu.
Dengan demikian, tak ada korban selamat dalam insiden runtuhnya tambang yang terjadi pada Kamis lalu di salah satu tambang tembaga terbesar di dunia.
Perusahaan Tambang Tembaga Nasional Chile, Codelco, yang mengoperasikan tambang tersebut, menyampaikan "belasungkawa yang mendalam" kepada keluarga para korban.
Kecelakaan ini terjadi di dalam terowongan proyek Andesita, setelah guncangan bermagnitudo 4,2 yang disebabkan oleh aktivitas penambangan.
El Teniente, yang dikelola oleh Codelco, perusahaan tambang milik negara Chile, memiliki jaringan terowongan sepanjang lebih dari 4.500 kilometer dan merupakan deposit tembaga bawah tanah terbesar di dunia.
Tahun lalu, tambang ini memproduksi 356.000 ton metrik tembaga — hampir tujuh persen dari total produksi nasional Chile.
Chile memiliki sejarah kecelakaan tambang besar, termasuk tragedi El Teniente tahun 1945 yang menewaskan 355 penambang, serta insiden runtuhnya Tambang San Jose pada 2010 yang menjebak 33 pekerja selama 69 hari.