Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyetujui pengerahan sekitar 60 ribu tentara cadangan untuk menduduki Kota Gaza. Keputusan ini memicu kecaman keras dari sejumlah negara di berbagai belahan dunia.
Katz menamai operasi tersebut Gideon’s Chariots B, merujuk pada serangan darat “Gideon’s Chariots” yang diluncurkan pada Mei lalu dengan tujuan memperluas pendudukan dan sepenuhnya mengusir warga Palestina dari Gaza Utara.
Kota Gaza
Di lapangan, Kepala Komite Darurat Kota Gaza, Mustafa Qazzaat, menggambarkan kondisi pada Rabu (20/8) sebagai “bencana kemanusiaan”.
Kepada AFP, ia mengatakan jumlah warga yang mengungsi sangat besar, dengan sebagian besar dari mereka terpaksa tinggal di jalanan tanpa tempat berteduh.
Turkiye
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menegaskan rencana pemerintahan Netanyahu untuk menempatkan Gaza di bawah kendali militer Israel tidak dapat diterima.
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa rencana Israel “akan menyeret kawasan ini ke dalam perang permanen”.
Dalam unggahan di media sosial, Macron kembali menyerukan adanya “misi stabilisasi internasional”. Ia menegaskan, serangan militer untuk menduduki Kota Gaza “hanya akan berujung pada bencana total bagi kedua bangsa”.
Jerman
Pemerintah Jerman juga mengecam keputusan Israel dan justru menyerukan “gencatan senjata segera dan berkelanjutan”.
“Kami menolak eskalasi operasi militer ini. Kami menyerukan semua pihak dan komunitas internasional untuk segera menghentikan konflik melalui gencatan senjata permanen,” kata juru bicara pemerintah, Steffen Meyer, dalam konferensi pers di Berlin.
Yordania
Menteri Luar Negeri Yordania menilai serangan Israel ke Gaza telah menimbulkan “pembantaian dan kelaparan”, serta memperburuk situasi hingga “menghancurkan semua harapan” perdamaian di Timur Tengah.
Mesir
Perdana Menteri Mesir Mustafa Madbouly menekankan perlunya langkah cepat dan tegas untuk menghentikan agresi Israel.
Menurutnya, sudah waktunya tidak hanya sekadar mengecam agresi dan kebijakan sistematis Israel yang disebutnya sebagai genosida serta upaya menghapuskan perjuangan Palestina, tetapi juga mengambil tindakan nyata, termasuk pengakuan terhadap negara Palestina.
Belgia
Kementerian Luar Negeri Belgia mendesak Israel untuk membatalkan rencana operasi Gideon’s Chariots II di Gaza.
“Serangan ke Kota Gaza hanya akan menimbulkan lebih banyak kematian, kehancuran, dan pengungsian massal. Ini sama sekali tidak akan membantu pembebasan para sandera,” tulis kementerian tersebut di platform X.