India kembali memperingatkan Pakistan soal kemungkinan banjir lintas perbatasan untuk kedua kalinya dalam beberapa pekan, seiring hujan monsun yang memicu kematian dan kerusakan luas di kedua negara.
Otoritas penanggulangan bencana di Pakistan mengumumkan peringatan tersebut pada Selasa.
Badan Penanggulangan Bencana Punjab mengatakan Komisi Tinggi India menyampaikan peringatan itu kepada Pakistan melalui Kementerian Sumber Daya Air.
New Delhi membagikan peringatan tersebut kepada Pakistan atas dasar “kemanusiaan” melalui komisi tingginya di Islamabad, alih-alih lewat Perjanjian Air Indus (IWT) yang masih ditangguhkan, ujar seorang pejabat pemerintah India.
Pakistan melakukan evakuasi massal akhir bulan lalu setelah India melepaskan air dari bendungan yang meluap dan sungai yang membanjiri wilayah perbatasan rendah.
Kedua negara hampir berperang pada Mei lalu, dan ketegangan kerap meningkat di antara dua rival bersenjata nuklir itu, sehingga kontak diplomatik jarang terjadi.
Peringatan terbaru ini terkait lonjakan debit Sungai Sutlej, dengan air banjir diperkirakan masuk ke Pakistan pada Rabu.
Pakistan
Arus banjir sudah meluluhlantakkan komunitas perbatasan di Kasur, Okara, Vehari, dan Bahawalnagar.
Pejabat di provinsi Punjab, Pakistan, mengatakan Selasa bahwa lebih dari 1 juta orang telah dievakuasi dan 2,45 juta lainnya terdampak banjir monsun dalam beberapa bulan terakhir.
Sebanyak 18 orang lagi dilaporkan tewas akibat hujan dan banjir dalam 24 jam terakhir. Otoritas kini mengambil berbagai langkah untuk melindungi kota-kota dari terjangan banjir di Punjab timur laut, kata Otoritas Manajemen Bencana Nasional.
Dari korban terbaru, tujuh orang berasal dari Punjab, tujuh lainnya dari Kashmir yang dikelola Pakistan, dan empat dari berbagai wilayah di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut. Total korban jiwa sejak 25 Agustus kini mencapai 87 orang.
India
Hujan deras mengguyur beberapa bagian India utara dan menewaskan sedikitnya 10 orang dalam 24 jam terakhir.
Pemerintah setempat terpaksa menutup sejumlah sekolah dan kantor pada Selasa.
Tanah longsor, banjir, dan luapan sungai di negara bagian Punjab, India — rumah bagi lebih dari 30 juta orang — menewaskan sedikitnya 29 orang bulan lalu.
Di New Delhi, ketinggian air Sungai Yamuna yang berasal dari Himalaya melewati batas bahaya pada Selasa, menimbulkan ancaman banjir di wilayah rendah ibu kota.