DUNIA
2 menit membaca
Teroris dengan jarum suntik menyerang Prancis
Lebih dari 140 orang mengaku disuntik dengan zat tidak dikenal saat festival musik.
Teroris dengan jarum suntik menyerang Prancis
Polisi Prancis / AFP
23 Juni 2025

Serangan massal dengan suntikan telah memicu kepanikan dalam perhelatan Fête de la Musique di Prancis. Di seluruh negeri, sebanyak 145 orang melaporkan bahwa mereka ditusuk dengan jarum suntik berisi zat yang belum diketahui saat berada di tengah kerumunan.

Kementerian Dalam Negeri Prancis menyebut kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya, baik dari segi jumlah korban maupun sebaran insiden, dan menekankan bahwa peristiwa ini berskala nasional. Otoritas telah mengonfirmasi bahwa 12 tersangka telah ditangkap dalam penyelidikan yang tengah berlangsung. Di Paris sendiri, tercatat ada 13 kasus “teror suntikan”, termasuk yang menimpa anak di bawah umur.

Meskipun belum dapat dipastikan apakah jarum suntik tersebut mengandung obat-obatan yang biasa digunakan dalam praktik needle sticking, semua korban dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani uji toksikologi.

Beberapa korban dilaporkan mengalami gejala tidak enak badan. Hingga kini, belum diketahui apakah cairan dalam suntikan mengandung zat narkotika—media lokal mengabarkan adanya kemungkinan bahwa suntikan tersebut membawa penyakit berbahaya, termasuk virus.

Perhatian khusus tertuju pada insiden di kota Angoulême, di mana polisi melaporkan bahwa sekelompok tersangka menyerang hingga 50 orang. Secara keseluruhan, lebih dari 370 orang ditahan di seluruh Prancis selama festival berlangsung, hampir 90 orang di antaranya di Paris.

Serangan pertama terjadi sekitar pukul 21.15 di kota Metz. Kamera pengawas membantu pihak berwenang menangkap pelaku, yang kini telah diserahkan kepada penyidik. Selain insiden suntikan, Prancis juga mengalami gelombang serangan menggunakan pisau, dengan petugas penegak hukum sebagai korban utama. Di Paris, 13 polisi dilaporkan terluka akibat penyerangan bersenjata tajam, menurut laporan AFP.

Fête de la Musique, atau festival musik tahunan, menarik kerumunan besar: di Metz saja—lokasi serangan pertama—sekitar 50.000 orang hadir menyaksikan konser. Paris pun penuh sesak. Meski peringatan sudah menyebar di media sosial, banyak warga tetap memilih untuk datang.

Ini bukan kali pertama penjahat menggunakan jarum suntik untuk menebar teror massal. Sejak 2022, Prancis telah menghadapi gelombang laporan tentang serangan suntikan di festival, klub malam, dan bar. Korban sering kali merasa sakit, namun hasil tes toksikologi kerap menunjukkan negatif. Hal ini mendorong sejumlah pejabat menyebut insiden tersebut sebagai gejala psikosis massal atau kepanikan kolektif, bukan serangan yang benar-benar terkonfirmasi.

SUMBER:TRT Russian
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us