Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada rakyat Afghanistan setelah gempa bumi dahsyat melanda provinsi-provinsi timur negara tersebut, yang menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada hari Senin, Indonesia menyampaikan simpati khususnya kepada keluarga yang ditinggalkan di Provinsi Kunar dan Nangarhar, dua wilayah yang paling terdampak.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan kembali solidaritas negara dengan Afghanistan selama masa sulit ini dan berharap upaya pemulihan dapat berjalan cepat. Jakarta juga menekankan doa bagi para korban, dan mendoakan pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka.
Gempa berkekuatan 6.0 magnitudo tersebut telah menewaskan setidaknya 800 orang dan menyebabkan luka-luka terhadap 2800 lainnya, menurut data terbaru pernyataan juru bicara pemerintah Afganistan.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 19:17 GMT, berlokasi 27 kilometer timur laut Jalalabad dengan kedalaman 8 kilometer. Setidaknya dua gempa susulan dengan kekuatan 5,2 magnitudo mengguncang wilayah yang sama setelah gempa utama, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Operasi penyelamatan masih berlangsung, pihak berwenang memperingatkan bahwa jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya tim yang mencapai desa-desa terpencil.
Gempa ini digambarkan sebagai salah satu gempa paling mematikan yang melanda Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir. Jalan yang rusak dan bangunan yang runtuh semakin menghambat upaya evakuasi, membuat banyak masyarakat terisolasi dan sangat membutuhkan bantuan.
