PERANG GAZA
2 menit membaca
Abaikan kecaman internasional, Israel kembali membunuh jurnalis dalam serangan di kompleks medis
Pembunuhan terbaru ini menekankan betapa luar biasanya biaya yang harus dibayar oleh korps pers Gaza akibat perang, sehingga menjadikan enklave tersebut sebagai tempat paling berbahaya di dunia bagi para jurnalis.
Abaikan kecaman internasional, Israel kembali membunuh jurnalis dalam serangan di kompleks medis
Seorang jurnalis memeriksa kerusakan di lokasi serangan Israel terhadap tenda yang digunakan wartawan di Kota Gaza, 11 Agustus 2025. / Reuters
8 jam yang lalu

Setidaknya sebelas warga Palestina, termasuk lima jurnalis dan seorang petugas pemadam kebakaran, tewas dan beberapa lainnya terluka pada hari Senin akibat serangan Israel di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, menurut otoritas kesehatan dan saksi mata.

Jurnalis Ahmed Abu Aziz meninggal akibat luka-lukanya dalam serangan Israel tersebut, sehingga jumlah korban dari kalangan pers menjadi lima orang, menurut sumber medis yang dikutip oleh Anadolu.

Televisi resmi Palestina melaporkan bahwa di antara korban tewas adalah kameramannya, Hussam al-Masri, sementara saluran Qatar Al Jazeera mengonfirmasi bahwa fotografernya, Mohammad Salama, juga tewas.

Sumber medis yang dikutip oleh Anadolu juga mengonfirmasi kematian jurnalis foto Mariam Abu Daqqa.

Jurnalis foto Moaz Abu Taha juga tewas dalam serangan Israel yang menargetkan rumah sakit tersebut.

Pertahanan Sipil Palestina menyatakan bahwa seorang pengemudi mobil pemadam kebakaran tewas dalam serangan tersebut, dan tujuh anggota timnya terluka saat mencoba menyelamatkan korban dan mengevakuasi jenazah.

Menurut koresponden Anadolu, militer Israel menargetkan lantai atas gedung darurat yang dikenal sebagai lantai “Al-Yassin.”

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa delapan orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa militer Israel menghantam lantai empat salah satu gedung kompleks itu dalam dua serangan udara, dengan serangan kedua terjadi saat tim penyelamat tiba untuk mengevakuasi korban luka dan mengambil jenazah.

Pembunuhan ini mengikuti serangan pada 10 Agustus di Kota Gaza di mana enam jurnalis Al Jazeera tewas. Otoritas Israel kemudian menuduh salah satu korban tewas sebagai komandan Hamas tanpa memberikan bukti.

Sejak perang Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, setidaknya 244 jurnalis dan pekerja media telah tewas akibat serangan Israel, menurut hitungan TRT World.

Lebih dari 500 jurnalis dan pekerja media terluka, kehilangan tempat tinggal, atau terpaksa mengungsi.

Israel membantah sengaja menargetkan wartawan, tetapi kelompok pemantau seperti Reporters Without Borders (RSF) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) telah mengecam apa yang mereka gambarkan sebagai "kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap jurnalis" dan menuntut investigasi internasional yang independen.

SUMBER:TRT World and Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us