BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
Trump ancam China dengan 'tarif 200 persen atau semacamnya' terkait magnet
Presiden AS menuduh Beijing memonopoli magnet tanah jarang, berjanji Washington akan membangun pasokan dalam negeri.
Trump ancam China dengan 'tarif 200 persen atau semacamnya' terkait magnet
Presiden AS tuduh Beijing memonopoli magnet tanah jarang, berjanji Washington akan membangun pasokan domestik [Arsip] / Reuters
26 Agustus 2025

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif hingga 200 persen "atau semacamnya" terhadap China jika negara itu gagal memasok magnet ke AS, meski ia yakin "kami tidak akan menghadapi masalah."

"Mereka harus memberikan magnet kepada kami. Jika tidak … kami harus mengenakan tarif 200 persen atau semacamnya," kata Trump kepada wartawan pada Senin saat menjamu Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung di Gedung Putih.

"Tapi saya rasa kita tidak akan menghadapi masalah," tambahnya.

Trump menuduh Beijing menguasai monopoli industri magnet global. "China, dengan cerdas, mengambil alih monopoli magnet dunia," ujarnya.

"Tak ada yang membutuhkan magnet sampai mereka meyakinkan semua orang 20 tahun lalu, 'ayo gunakan magnet'."

Presiden itu mengatakan AS bisa mandiri dalam produksi magnet dalam waktu satu tahun.

"Dengan magnet, kita akan memiliki banyak sekali magnet dalam waktu cukup singkat. Bahkan kita akan memiliki begitu banyak hingga tidak tahu harus digunakan untuk apa," katanya.

Tarif sebagai senjata tekan

Trump menyinggung keputusan Washington untuk memblokir ekspor suku cadang pesawat Boeing ke China, dengan klaim 200 pesawat China "tak bisa terbang" karena Beijing menahan pasokan magnet.

"Saya bisa saja menahan mereka. Tapi saya tidak lakukan itu karena hubungan yang saya punya. Dan mereka terbang. Pesawat mereka kini terbang," ujar Trump.

"Karena itu, kami memang tidak diberi (magnet), tapi kami punya hal yang jauh lebih kuat: tarif. Jika kami ingin menetapkan tarif 100 persen, 200 persen, kami tidak akan melakukan bisnis apa pun dengan China."

Ia menegaskan bahwa meski China memegang "sebagian" kekuatan, Washington memiliki "kartu yang lebih besar dan lebih kuat."

Trump menambahkan, "Saya pikir kami punya hubungan yang baik … Pada titik tertentu, mungkin tahun ini atau segera setelahnya, kami akan ke China, dan saya kira kami akan melihat pemandangan yang luar biasa. Itu negara yang hebat."

TerkaitTRT Global - China vs. AS: Siapa yang memiliki keunggulan dalam perselisihan tarif yang sedang berlangsung?

Pembatasan dari Beijing

Pada April lalu, China memberlakukan pembatasan ekspor magnet tanah jarang yang digunakan dalam turbin angin, mobil listrik, dan pemindai MRI, dengan mewajibkan perusahaan mendapatkan izin khusus.

Langkah itu dipandang luas sebagai bentuk balasan atas tarif AS terhadap barang-barang China.

Sejumlah pembatasan kemudian dilonggarkan lewat kesepakatan awal.

China tetap mendominasi pasar, memproduksi lebih dari 90 persen magnet tanah jarang dunia.

AS berupaya mengurangi ketergantungan itu, dengan Apple dan MP Materials mengumumkan investasi senilai 500 juta dolar AS pada Juli lalu untuk membangun fasilitas daur ulang magnet tanah jarang sekaligus memperkuat pasokan dalam negeri.

SUMBER:TRT World & Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us