PERANG GAZA
3 menit membaca
Indonesia gelar aksi menolak genosida di Gaza, tuntut solidaritas internasional
Indonesia menunjukkan dukungan penuh bagi rakyat Palestina dengan bantuan kemanusiaan dan upaya diplomasi, mengecam tindakan genosida dan pengusiran paksa oleh Israel.
Indonesia gelar aksi menolak genosida di Gaza, tuntut solidaritas internasional
Demonstrasi pro-Palestina di Jakarta menentang serangan Israel terhadap Gaza. / AA
5 Agustus 2025

Ribuan warga Indonesia turun ke jalan di kawasan Monas Selatan, Jakarta, pada Minggu pagi dalam sebuah aksi unjuk rasa menentang memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza. Demonstrasi ini menuntut segera diakhirinya genosida dan kelaparan massal yang dialami rakyat Palestina akibat serangan militer Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023.

Aksi yang diselenggarakan oleh Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini dipenuhi oleh masyarakat yang mengenakan keffiyeh tradisional dan membawa bendera Palestina serta spanduk tuntutan solidaritas. Ribuan massa mendatangi Lapangan Monas, menunjukkan dukungan kuat terhadap rakyat Palestina.

Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon turut hadir dalam aksi tersebut, memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan Palestina. Dalam pidatonya, Sugiono menegaskan bahwa isu Palestina adalah prioritas utama dalam agenda pemerintah Indonesia dan Jakarta akan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui diplomasi internasional dan bantuan kemanusiaan.

“Ini bukan sekadar ungkapan, tapi komitmen yang akan terus kami perjuangkan demi kemerdekaan Palestina,” ujar Sugiono, seperti yang dilaporkan oleh AA.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarno Abdul Hakim, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi Gaza yang semakin parah. “Ini bukan hanya genosida, tapi rakyat Gaza juga menderita kelaparan yang parah. Bantuan kemanusiaan yang masuk jauh dari kata cukup,” tegasnya.

Serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 60.400 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. Meski ada seruan internasional untuk gencatan senjata, serangan brutal masih terus berlangsung.

Pernyataan sikap 

Dalam momentum aksi akbar ini, Majelis Ulama Indonesia kembali mendeklarasikan kemerdekaan Palestina dan menyerukan solidaritas dunia. Deklarasi tersebut disampaikan dalam tiga bahasa, oleh tokoh-tokoh terkemuka seperti Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis, Ketua Umum Wahdah Islamiyah Zaitun Rasmin, dan Sudarnoto Abdul Hakim.

Menurut laporan pers resmi MUI, pernyataan sikap dalam bahasa Indonesia dipimpin langsung oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, yang diikuti dengan khidmat oleh ribuan massa aksi di area Monas, Jakarta. Berikut lima pernyataan sikap Aksi Akbar Selamatkan Gaza yang dibacakan:

  • Mengutuk keras genosida di Gaza yang menyebabkan pembantaian dan kelaparan massal terhadap ribuan warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak.

  • Mendesak seluruh pemimpin negara Islam dan negara-negara lain yang memiliki nurani kemanusiaan untuk segera mengambil langkah konkret menghentikan pembantaian dan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza.

  • Mendesak dan memohon kepada Pemerintah Mesir dan Yordania agar segera membuka blokade dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dalam jumlah yang cukup dan berkelanjutan.

  • Meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memimpin seruan dunia, khususnya negara-negara Islam, dalam menghentikan genosida dan kelaparan di Gaza, serta mendorong terwujudnya kemerdekaan penuh bangsa Palestina sebagaimana amanat konstitusi UUD 1945: "Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan."

  • Meminta seluruh umat Islam dan penduduk dunia untuk terus memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Zionis Israel.

    Demonstrasi di Jakarta ini menjadi bukti nyata solidaritas rakyat Indonesia kepada Palestina, sebagai dorongan kuat bagi pemerintah untuk terus mengupayakan perdamaian dan keadilan.

    Pemerintah Indonesia berencana mengirimkan 10.000 ton beras ke Gaza dalam waktu dekat sebagai bagian dari bantuan kemanusiaan. Pemerintah menegaskan akan terus memberikan bantuan kemanusiaan dan tetap tegas menolak apa yang disebutnya sebagai genosida dan pengusiran paksa yang dilakukan oleh Israel.

TerkaitTRT Global - Indonesia kirim tim medis keempat, terus bantu warga Gaza hadapi krisis kemanusiaan
SUMBER:TRT Indonesia & Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us