PERANG GAZA
3 menit membaca
Indonesia kirim tim medis keempat, terus bantu warga Gaza hadapi krisis kemanusiaan
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan Tim Medis Darurat ke Gaza, Palestina, sebagai bentuk solidaritas dan misi kemanusiaan yang berkelanjutan di tengah invasi Israel yang terus berlangsung.
Indonesia kirim tim medis keempat, terus bantu warga Gaza hadapi krisis kemanusiaan
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan tim medis darurat (Emergency Medical Team/EMT) ke Gaza, Palestina. (Akurat.co/Herry Supriyatna) / Others
5 Agustus 2025

Ketua Pengurus Nasional BSMI, Muhammad Djazuli Ambari, menegaskan bahwa pengiriman (Emergency Medical Team/EMT) keempat ini merupakan bukti komitmen BSMI dalam memberikan dukungan medis berkelanjutan bagi korban kekejaman Israel. “Tim baru ini akan fokus pada penanganan luka dan malnutrisi yang semakin parah akibat blokade pasokan makanan dan kebutuhan dasar di Gaza,” jelas Djazuli, dikutip oleh ANTARA.

Profesor Dr. Basuki Supartono, Kepala Tim Dokter BSMI, menjelaskan bahwa EMT keempat ini akan terdiri dari dokter spesialis anak, dokter kulit, dan ahli bedah. “Sejauh ini, kami telah mengirim 16 dokter dalam misi kemanusiaan ini. Namun, kali ini izin masuk tim dokter kami sangat bergantung pada otoritas Israel yang menekan. Mereka bisa saja menolak atau membatasi jumlah anggota tim,” ungkap Basuki dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (4/8).

Basuki juga mengajak masyarakat untuk mendoakan agar tim medis ini dapat sampai ke Gaza dengan lancar dan membantu warga yang sangat membutuhkan.

Dia menambahkan, “Pengiriman tim medis secara bertahap ini merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan rakyat Indonesia dengan warga Gaza. Penanganan luka dan malnutrisi menjadi kebutuhan mendesak di sana, dan itulah yang kami coba penuhi.”

Tim medis keempat berisi dokter spesialis lengkap

Tim kali ini terdiri dari Muhammad Iqbal El Mubarak (ahli bedah), Annisa Anjani Ramadan (dokter kulit dan venerologi), serta Bambang Surif Djamaluddin (dokter anak). Mereka akan melanjutkan tugas EMT 3 yang telah beroperasi di Gaza sejak 8 hingga 27 Juli 2025.

Dalam misi sebelumnya, tim EMT 3 berhasil menangani lebih dari 200 pasien, termasuk perempuan dan anak-anak. Selain memberikan perawatan medis, tim juga melatih tenaga kesehatan lokal untuk meningkatkan kapasitas pelayanan di wilayah yang dilanda krisis tersebut.

Misi kemanusiaan di tengah tantangan akses

Menurut laporan Al Jazeera, kondisi kesehatan di Gaza semakin memburuk akibat blokade yang membatasi pasokan obat-obatan dan alat medis. Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina, Lynn Hastings, menyebutkan bahwa “kebutuhan akan perawatan medis darurat dan dukungan gizi bagi anak-anak dan warga sipil sangat mendesak di Gaza” (Al Jazeera, 3 Agustus 2025).

Misi medis seperti yang dilakukan BSMI menjadi sangat vital untuk mengisi kekosongan layanan kesehatan akibat infrastruktur yang hancur dan ketiadaan bahan medis penting. Namun, akses ke wilayah konflik tetap menjadi kendala besar. “Tim medis kemanusiaan harus melalui proses izin yang rumit dan terkadang terhambat oleh konflik politik,” kata Dr. Hanan Ashrawi, tokoh kemanusiaan Palestina, dalam wawancara dengan BBC Indonesia (4 Agustus 2025).

Pengiriman tim medis ini merupakan upaya nyata Indonesia dalam mendukung kemanusiaan di tengah tragedi yang dialami rakyat Palestina di Gaza. Solidaritas dan dukungan internasional sangat dibutuhkan agar korban konflik bisa memperoleh bantuan medis yang memadai dan harapan untuk masa depan lebih baik.

TerkaitTRT Global - 28 anak tewas setiap hari di Gaza — UNICEF
SUMBER:TRT Indonesia & Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us