BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
AS menargetkan ekosistem semikonduktor Indonesia setelah kesepakatan tarif
Indonesia dan AS baru-baru ini mencapai kesepakatan dengan Washington yang menurunkan tarif timbal balik dari 32 persen menjadi 19 persen, yang secara resmi berlaku pada 7 Agustus.
AS menargetkan ekosistem semikonduktor Indonesia setelah kesepakatan tarif
Indonesia bersiap memasuki babak baru dalam transformasi ekonomi menuju industri yang bernilai tinggi. / AP
18 Agustus 2025

Amerika Serikat berencana untuk mendukung pengembangan ekosistem semikonduktor Indonesia setelah kesepakatan tarif yang bertujuan untuk menyeimbangkan perdagangan bilateral, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Indonesia dan AS baru-baru ini mencapai kesepakatan dengan Washington yang menurunkan tarif timbal balik dari 32 persen menjadi 19 persen, yang secara resmi berlaku pada 7 Agustus. Pemangkasan tarif tidak hanya memberikan kelonggaran bagi Indonesia karena tarif tersebut sama dengan beberapa negara ASEAN lainnya, tetapi juga membawa kabar baik bagi impian Jakarta untuk memproduksi semikonduktor secara mandiri, kata Airlangga dalam konferensi pers pada Jumat malam.

“Sekarang setelah kesepakatan ini tercapai, AS tertarik untuk mempromosikan industri semikonduktor di Indonesia. Indonesia  saat ini sedang bekerja pada ekosistemnya,” kata Airlangga di Jakarta, dikutip oleh Antara.

Rincian dukungan Washington terhadap mimpi semikonduktor Indonesia masih terbatas. Hal ini termasuk apakah kemitraan ini terbatas pada pengembangan sumber daya manusia atau ada rencana bagi investor AS untuk mendirikan pabrik manufaktur.

Airlangga mengungkapkan bahwa kesepakatan tarif ini berpotensi menghidupkan kembali pembicaraan tentang Dana Keamanan dan Inovasi Teknologi Internasional (ITSI), yang dibentuk oleh Undang-Undang CHIPS tahun 2022.

“Kami telah membahas Dana ITSI, tetapi pembicaraan ini terhenti setelah Presiden AS Donald Trump kembali berkuasa. Kini, setelah kami mencapai kesepakatan tarif, AS  ingin melanjutkan pembicaraan,” kata Airlangga.

Indonesia memiliki keunggulan alam berupa cadangan mineral yang melimpah, yang penting dalam produksi semikonduktor.

Dana ITSI menyediakan pemerintah $500 juta ($100 juta per tahun selama lima tahun, mulai 2023) untuk memfasilitasi kolaborasi dengan mitra AS dalam meningkatkan keamanan rantai pasok semikonduktor global. AS juga terbuka untuk kolaborasi yang melibatkan universitas-universitas AS dalam pengembangan sumber daya manusia ini.

Diversifikasi pasar ekspor

Menteri Investasi Rosan Roeslani juga baru-baru ini mengungkapkan bahwa AS telah setuju untuk menurunkan tarif tembaga Indonesia menjadi 0 persen.

Strategi tersebut mencakup peningkatan perdagangan intra-ASEAN, pelaksanaan penuh Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) mulai tahun depan, serta memperkuat keterlibatan Indonesia dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan BRICS.

Presiden Prabowo Subianto, dalam pidatonya di hadapan DPR terkait RUU APBN 2026, turut menyampaikan keberhasilan diplomatik ini sebagai langkah penting dalam memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di tengah ketidakpastian geopolitik global.

Dengan prospek kerja sama semikonduktor yang semakin terbuka, serta strategi diversifikasi pasar yang agresif, Indonesia tampaknya bersiap memasuki babak baru dalam transformasi ekonominya menuju industri bernilai tambah tinggi.

TerkaitTRT Global - Kesepakatan perdagangan Trump membuka ‘era baru’ hubungan Indonesia-AS
SUMBER:TRT Indonesia & Agensi
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us