Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan akan tetap tegas menghadapi protes yang semakin memanas terkait tunjangan anggota parlemen. Kerusuhan ini menjadi yang paling serius sejak ia menjabat 10 bulan lalu, dengan setidaknya enam orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Prabowo, yang mengunjungi korban di sebuah rumah sakit di Jakarta pada hari Senin, mengecam kerusuhan tersebut sebagai ulah "perusuh, bukan demonstran," dan menuduh mereka berusaha "mensabotase upaya pembangunan nasional."

‘Serangan terhadap demokrasi’
Ia mengecam pembakaran gedung parlemen di beberapa kota sebagai "serangan terhadap demokrasi," dan menginstruksikan polisi untuk memberikan promosi luar biasa kepada petugas yang terluka, banyak di antaranya mengalami luka parah.
Protes yang dimulai pekan lalu terkait tunjangan dan perjalanan luar negeri anggota parlemen semakin memanas setelah seorang pengemudi ojek online berusia 21 tahun, Affan Kurniawan, tewas tertabrak kendaraan lapis baja polisi.
Kelompok hak asasi manusia, KontraS, melaporkan setidaknya 20 orang masih hilang setelah bentrokan, sebagian besar di Jakarta dan kota-kota sekitarnya. PBB telah menyerukan penyelidikan atas dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi.
Setidaknya 43 orang telah dirawat di rumah sakit, termasuk petugas polisi dan warga sipil, sementara kemarahan terhadap aparat keamanan memicu lebih banyak demonstrasi.
Prabowo menyampaikan penyesalan atas korban jiwa, berjanji akan menindak petugas yang terbukti bersalah, dan membatalkan rencana kunjungan ke China.
Pada hari Minggu, ia mengumumkan pengurangan tunjangan anggota parlemen, termasuk pemotongan uang saku dan moratorium perjalanan luar negeri, sebagai upaya meredakan kemarahan publik.
