Presiden Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Republik China Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, pada Rabu. Pertemuan berlangsung setelah keduanya menghadiri perayaan 80 tahun kemenangan perang perlawanan rakyat China.
Menurut laporan resmi BPMI Setpres, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas undangan Xi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (SCO) di Tianjin, meski ia berhalangan hadir.
Ia menegaskan kembali komitmen Indonesia memperdalam kemitraan strategis dengan China seiring 75 tahun hubungan diplomatik, agar kerja sama kedua negara semakin erat di berbagai bidang.
Salah satu pembicaraan utama dalam pertemuan adalah proyek Giant Sea Wall, atau tanggul laut raksasa, yang direncanakan dibangun hingga 500–700 kilometer di pesisir utara Jawa (Pantura) dari Banten hingga Gresik. Proyek pertahanan pesisir senilai sekitar $80 miliar itu ditujukan untuk mencegah banjir besar.
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono melalui unggahan media sosialnya menyampaikan bahwa Presiden Prabowo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping di Beijing, di mana kedua pemimpin sepakat untuk lebih meningkatkan kerja sama praktis untuk manfaat bersama rakyat Indonesia dan China.
Hingga kini, Inisiatif Sabuk dan Jalan di Indonesia berfokus pada proyek kereta cepat Jakarta–Bandung senilai $7,3 miliar yang sebagian besar dibiayai pinjaman China.
Stabilitas kawasan
Perjalanan mendadak Prabowo ke Beijing sempat menuai perhatian karena sebelumnya ia membatalkan kunjungan akibat kerusuhan di sejumlah kota besar Indonesia dalam sepekan terakhir. Namun, menurut Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, situasi dalam negeri sudah mereda dan Prabowo ingin memastikan hubungan bilateral tetap terjaga.
China mendukung pemerintahan Presiden Prabowo, pemulihan ketertiban dan stabilitas Indonesia secepat mungkin, serta pembangunan dan pertumbuhannya.
Pertemuan di Beijing ini sekaligus menutup rangkaian kunjungan kerja Presiden Prabowo di China, menegaskan kesamaan pandangan kedua negara dalam menjaga stabilitas kawasan dan memperkokoh hubungan persahabatan yang telah terjalin lebih dari tujuh dekade.
