Turkiye telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk mendukung masyarakat yang terdampak gempa bumi di provinsi Kunar, Afghanistan, saat operasi penyelamatan dan bantuan memasuki hari ketiga setelah gempa dahsyat yang menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan menghancurkan seluruh desa.
"Sebagai respons terhadap bencana gempa bumi di provinsi Kunar, Afghanistan, sebuah pesawat A400M milik Angkatan Udara kami telah berangkat dari Bandara Kayseri/Erkilet untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan yang disiapkan oleh AFAD dan Bulan Sabit Merah Turkiye," demikian diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Turkiye melalui platform X pada hari Rabu.
Seorang pejabat Taliban di provinsi Kunar, yang berbicara kepada Anadolu dengan syarat anonim, mengatakan bahwa beberapa bantuan mulai tiba tadi malam di beberapa daerah terpencil karena pemerintahan sementara awalnya berencana memindahkan warga ke tempat yang lebih aman.
"Penduduk setempat menolak untuk pergi karena jenazah orang-orang tercinta mereka masih berada di bawah reruntuhan. Kami kemudian mulai mendistribusikan tenda dan barang-barang penting lainnya," kata pejabat tersebut.
Provinsi Kunar adalah wilayah yang paling terdampak di Afghanistan timur, dengan lebih dari 1.400 orang dilaporkan meninggal sejauh ini.
Pejabat mengatakan bahwa medan pegunungan dan jalan yang rusak membuat pengiriman bantuan menjadi sulit, tetapi tim penyelamat dan bantuan tetap berhasil mencapai semua daerah yang terdampak.
"Kami mengirimkan barang-barang bantuan menggunakan kendaraan jika memungkinkan, tetapi di daerah yang terputus akibat gempa, helikopter digunakan untuk mengangkut pasokan dan mengevakuasi korban luka ke rumah sakit," kata pejabat tersebut.
‘Sangat menantang’
Abdul Wahid, seorang penduduk lokal provinsi Kunar, mengatakan bahwa gempa susulan masih terus terjadi, menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.
Pada hari Selasa, gempa baru berkekuatan 5,2 magnitudo mengguncang timur laut Afghanistan yang juga dirasakan di barat laut Pakistan.
Lembaga-lembaga kemanusiaan memperingatkan bahwa skala kehancuran membutuhkan dukungan internasional yang mendesak untuk mencegah krisis yang semakin memburuk.
Pada hari Selasa, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, Indrika Ratwatte, mengatakan bahwa gempa bumi yang dahsyat melanda Afghanistan timur pada saat negara itu menghadapi berbagai krisis.
"Jadi, melihat statistik, melihat keterpencilan dan topografi yang sangat menantang, jumlah individu yang terdampak bisa mencapai ratusan ribu," kata Ratwatte.
Jumlah korban jiwa bisa meningkat
Beberapa negara lain, termasuk negara tetangga Pakistan, Iran, China, dan India, serta negara-negara Barat, telah berjanji untuk mengirimkan bantuan ke Afghanistan.
Menurut juru bicara pemerintahan sementara, Zabihullah Mujahid, provinsi Kunar yang paling parah terdampak melaporkan 1.411 kematian, dengan 3.124 orang terluka, sementara 5.412 rumah hancur.
Jumlah korban jiwa bisa meningkat lebih jauh ketika pihak berwenang membagikan data dari tiga provinsi lainnya, yaitu Nangarhar, Laghman, dan Panjshir.
Survei Geologi AS mencatat gempa tersebut terjadi pada pukul 23.47 waktu setempat (19.17 GMT), berlokasi 27 kilometer (16,7 mil) timur laut Jalalabad pada kedalaman 8 km (5 mil) pada Minggu malam, saat sebagian besar penduduk sedang tidur.
Ini adalah gempa besar ketiga yang melanda negara yang dilanda perang tersebut sejak kembalinya Taliban Afghanistan ke kekuasaan pada Agustus 2021.