Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan pada hari Selasa bahwa hubungan dengan China telah mengalami “kemajuan yang stabil”.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah Menteri Luar Negeri China Wang Yi diterima oleh Perdana Menteri India di New Delhi. “Senang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi,” tulis Modi di platform media sosial AS, X.
Peningkatan hubungan ini didasarkan pada “penghormatan terhadap kepentingan dan sensitivitas masing-masing,” kata Modi, seraya mendorong hubungan yang “stabil, dapat diprediksi, dan konstruktif,” yang akan berkontribusi secara signifikan pada perdamaian dan kemakmuran regional maupun global.
Sebelumnya pada hari Selasa, diplomat senior China tersebut bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval untuk pembicaraan putaran ke-24 soal persengketaan perbatasan.
Kunjungan ini juga terjadi di tengah hubungan strategis AS-India yang mengalami ketegangan selama masa jabatan kedua Presiden AS Donald Trump, ketika Washington memberlakukan tarif 50 persen yang sangat tinggi terhadap New Delhi, dengan tuduhan perdagangan yang “tidak adil” dan “mendanai mesin perang” Rusia di tengah konflik bersenjata di Ukraina.
New Delhi telah menolak tarif tersebut sebagai “tidak adil dan tidak pantas”. Secara terpisah, kantor Modi menyatakan bahwa perdana menteri “menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan ketenangan di perbatasan, serta menegaskan kembali komitmen India untuk penyelesaian yang adil, masuk akal, dan dapat diterima bersama atas masalah perbatasan,” selama pertemuan tersebut.
Pejabat India mengatakan bahwa Wang menyerahkan pesan dan undangan dari Presiden China Xi Jinping kepada Modi untuk menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin akhir bulan ini.
Modi mengucapkan terima kasih kepada Xi atas undangan tersebut dan menyampaikan penerimaannya, menurut pernyataan India. Pernyataan itu menambahkan bahwa Modi “menegaskan bahwa hubungan yang stabil, dapat diprediksi, dan konstruktif antara India dan China akan berkontribusi secara signifikan pada perdamaian dan kemakmuran regional maupun global.”

Dua pihak membentuk kelompok ahli untuk urusan perbatasan
Wang mengatakan kepada Doval bahwa hubungan kedua negara “memasuki jalur perkembangan yang stabil,” dengan isu perbatasan yang terus “stabil dan membaik,” menurut pernyataan dari Beijing.
Ia menyebutkan bahwa kedua negara memiliki “pandangan yang serupa dan kepentingan bersama yang luas,” seraya mendorong keduanya untuk “meningkatkan saling percaya melalui dialog dan komunikasi, memperluas pertukaran dan kerja sama … demi perbaikan dan pengembangan hubungan bilateral.”
Sebagai tanggapan, Doval mengatakan bahwa dengan tantangan yang dihadapi kedua negara saat ini, diperlukan “peningkatan pemahaman, pendalaman kepercayaan, dan penguatan kerja sama,” seraya menambahkan bahwa India “secara konsisten mematuhi kebijakan satu-China” menurut pernyataan resmi China.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk membentuk kelompok ahli guna “mengeksplorasi hasil awal dalam delimitasi perbatasan” serta membentuk Kelompok Kerja untuk “memajukan pengelolaan perbatasan yang efektif demi menjaga perdamaian dan ketenangan” di wilayah perbatasan.