PERANG GAZA
1 menit membaca
Puluhan ribu orang berkumpul di Istanbul untuk memprotes genosida Israel dan kelaparan paksa di Gaza
Demonstran berjalan dari Lapangan Beyazit menuju Masjid Ayasofya, menyerukan tindakan internasional mendesak untuk mengakhiri penderitaan di Gaza.
Puluhan ribu orang berkumpul di Istanbul untuk memprotes genosida Israel dan kelaparan paksa di Gaza
Kampanye militer Israel telah menghancurkan wilayah pesisir itu dan menyebabkan ratusan kematian akibat kelaparan. / AA
11 Agustus 2025

Puluhan ribu pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di Lapangan Beyazit, Istanbul, pada Sabtu malam setelah salat magrib untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap genosida dan kelaparan paksa yang terus berlangsung di Gaza oleh Israel.

Demonstrasi ini, yang melibatkan organisasi non-pemerintah serta banyak anggota masyarakat, dilanjutkan dengan pawai menuju Masjid Ayasofya yang bersejarah.

Para peserta berupaya meningkatkan kesadaran tentang krisis kemanusiaan dan menyatakan solidaritas dengan rakyat Gaza di tengah kekerasan yang meningkat serta kekurangan makanan dan pasokan medis yang parah.

Penyelenggara menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil tindakan mendesak guna mengakhiri penderitaan tersebut.

Israel menghadapi kecaman yang semakin meningkat atas genosida di Gaza, di mana lebih dari 61.000 orang telah tewas sejak Oktober 2023.

Kampanye militer ini telah menghancurkan wilayah tersebut dan menyebabkan kematian akibat kelaparan.

Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perang yang dilancarkannya di wilayah tersebut.

TerkaitTRT Global - Indonesia gelar aksi menolak genosida di Gaza, tuntut solidaritas internasional
SUMBER:TRT World & Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us