DUNIA
2 menit membaca
Microsoft pecat karyawan yang menentang suplai teknologi pengawasan ke Israel
Kelompok No Azure for Apartheid mendesak Microsoft memutus hubungan dengan Israel dan membayar reparasi, usai laporan menyebut militer Israel memakai Azure untuk menyimpan rekaman pengawasan warga Palestina di wilayah pendudukan.
Microsoft pecat karyawan yang menentang suplai teknologi pengawasan ke Israel
Para demonstran di konferensi Microsoft Build di Seattle menyerukan penghentian kontrak Azure dengan Israel di tengah perang Gaza pada 21 Mei 2024. / Reuters
12 jam yang lalu

Dua karyawan Microsoft dipecat pada Rabu setelah mengikuti aksi duduk di kantor presiden perusahaan untuk memprotes hubungan firma tersebut dengan Israel.

Anna Hattle dan Riki Fameli menerima pesan suara yang memberitahu bahwa mereka dipecat, menurut pernyataan kelompok protes No Azure for Apartheid.

Keduanya termasuk di antara tujuh demonstran yang ditangkap pada Selasa setelah menduduki kantor Presiden Microsoft, Brad Smith. Lima orang lainnya merupakan mantan karyawan Microsoft dan aktivis dari luar perusahaan.

“Kami berada di sini karena Microsoft terus menyediakan Israel dengan alat yang dibutuhkan untuk melakukan genosida, sekaligus mengelabui serta menyesatkan pekerjanya sendiri terkait kenyataan ini,” kata Hattle dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

No Azure for Apartheid, yang namanya merujuk pada perangkat lunak Azure milik Microsoft, menuntut perusahaan memutus kerja sama dengan Israel dan membayar reparasi kepada warga Palestina. Smith pada Selasa menyatakan: “Kami menghormati kebebasan berekspresi yang dinikmati semua orang di negara ini selama dilakukan secara sah.”

Sebuah investigasi media gabungan mengungkap bahwa badan intelijen pengawasan militer Israel menggunakan perangkat lunak Azure milik Microsoft untuk menyimpan rekaman tak terhitung dari panggilan telepon warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel.

Investigasi yang dilakukan The Guardian, publikasi Israel-Palestina +972 Magazine, dan media berbahasa Ibrani Local Call itu juga menyebut Israel bergantung pada layanan cloud Microsoft untuk pengawasan luas terhadap warga Palestina.

TerkaitTRT Global - Israel simpan data panggilan besar-besaran di cloud Microsoft Azure untuk targetkan warga Palestina

Sebagai tanggapan, bulan ini Microsoft mengumumkan telah menunjuk firma hukum Covington & Burling LLP untuk melakukan tinjauan.

Karyawan Microsoft lainnya juga pernah melakukan protes atas hubungan perusahaan dengan Israel.

Pada April, pernyataan CEO AI Microsoft Mustafa Suleyman disela oleh seorang pegawai pro-Palestina dalam acara peringatan 50 tahun perusahaan terkait kerja sama dengan Israel. Pegawai itu dan seorang kolega yang juga memprotes kemudian dipecat.

Sejumlah perusahaan dan institusi pendidikan lain pun menghadapi gelombang protes terkait hubungan dengan Israel, seiring memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza akibat serangan militer Israel, serta beredarnya gambar warga Palestina yang kelaparan, termasuk anak-anak, yang memicu kemarahan global.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina, memicu krisis kelaparan, membuat seluruh penduduk Gaza mengungsi di dalam wilayahnya, dan menimbulkan tuduhan genosida serta kejahatan perang di pengadilan internasional.

SUMBER:TRT World & Agencies
Lihat sekilas tentang TRT Global. Bagikan umpan balik Anda!
Contact us